Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Rabu pagi ditandai hujan abu vulkanik yang sempat menghujani daerah utara dan timur laut termasuk di wilayah Kota Bukittinggi.
"Aktivitas pagi sempat terhalang dengan turunnya hujan abu. Apalagi kami pengendara sepeda motor yang mengantarkan anak ke sekolah," kata seorang warga Bukittinggi, Sri Nurhayati (37).
Warga terpaksa memakai masker pelindung dengan kendaraan mereka yang tampak memutih terkena abu vulkanik. Sementara di daerah kaki pegunungan Marapi, Bukit Batabuah, warga mengaku erupsi diiringi suara dentuman yang terdengar cukup jelas.
Walinagari atau Kepala Desa Sungai Pua, Ade Firmansyah mengatakan di sebagian wilayah Sungai Pua sempat terjadi hujan abu tipis.
"Tadi memang sempat terjadi hujan abu tipis, tapi sekarang bisa dikatakan tidak ada, mungkin karena arah anginnya sudah berubah," ujarnya.
L
Menurut petugas Pos PGA Bukittinggi Ahmad Rifandi, letusan pertama terjadi pada pukul 05.44 WIB dengan ketinggian kolom abu erupsi tidak teramati karena tertutup awan dari arah pos.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum ± 30 mm dan durasi ± 4 menit 35 detik," jelasnya.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level II (waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi.
Ia mengharapkan kepada pendaki, pengunjung dan dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran/m dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Komentar