Pemkot Batam tingkatkan sumber daya untuk intervensi stunting

id kepri,batam ,stunting,anak,gizi,dinkes,intervensi

Pemkot Batam tingkatkan sumber daya untuk intervensi stunting

Ilustrasi - Petugas kesehatan saat memberikan pelayanan di posyandu di Kota Batam, Kepri. (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan meningkatkan sumber daya untuk mengintervensi spesifik persoalan stunting dengan melaksanakan orientasi, pertemuan, rapat-rapat koordinasi dan berbagi pelatihan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Batam Anna Hasina di Batam, Kamis, mengatakan selain itu, pihaknya juga turut melakukan penguatan perencanaan dan penganggaran, serta peningkatan kualitas pelaksanaan dan kualitas monitoring evaluasi di bawah koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam dalam bentuk konvergensi percepatan penurunan stunting.

“Membentuk TPPS tingkat kota, kecamatan dan kelurahan sesuai dengan amanat Permenkes No. 72 Tahun 2021,” ujar Anna.

Baca juga: Bawaslu Tanjungpinang rekomendasikan satu TPS lakukan pemungutan suara ulang

Pemkot Batam telah menggencarkan berbagai program untuk menanggulangi persoalan stunting, mulai dari penyuluhan gizi, peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita, hingga penyediaan bantuan pangan bergizi bagi keluarga kurang mampu.

“Melibatkan pihak swasta dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah itu dengan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR),” kata dia.

Sebanyak 19 puskesmas di Kota Batam, juga telah menghadirkan inovasi sebagai upaya percepatan penurunan stunting.

Baca juga: BP3MI catat 2.440 PMI dipulangkan melalui Kepri dan Riau

Hal tersebut merupakan upaya Pemkot Batam mempersiapkan strategi menuju kota dengan nol kasus stunting pada 2025.

Menurut data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka stunting pada tahun 2023 di Kota Batam 1,71 persen, sedangkan pada 2022 mencapai 2,42 persen.

“Mengidentifikasi balita stunting itu menjadi tugas Dinas Kesehatan. Inovasi banyak dilakukan di puskesmas untuk melakukan percepatan penurunan stunting,” kata Anna Hasina.

Baca juga:
BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di wilayah Kepri pagi ini

Gubernur Kepri harapkan kenaikan gaji guru pacu semangat cetak SDM andal

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE