Pelabuhan Batam Centre butuh tambahan ponton hadapi libur Natal dan Tahun Baru

id pelabhan batam centre, penyegelan ponton, penumpang pelabuhan ferry,kota batam, kepulauan riau, natal tahun baru

Pelabuhan Batam Centre butuh tambahan ponton hadapi libur Natal dan Tahun Baru

Penumpang berjalan di atas ponton menuju kapal di Pelabuhan International Ferry Batam Centre, Kota Batam, Selasa (3/12/2024). ANTARA/Laily Rahmawaty

Batam (ANTARA) - Pelabuhan International Ferry Batam Centre membutuhkan tambahan dermaga atau ponton untuk menghadapi lonjakan penumpang di momen Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Staf Kepala Pos Kesyahbandaran Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre Erik Mario Sihotang di Batam, Selasa, mengatakan total ada tiga ponton di Pelabuhan Batam Centre, tetapi yang beroperasi hanya dua.

“Total ada tiga ponton, satu ponton tidak berfungsi karena ada permasalahan intern antara BP Batam dengan pengelola pelabuhan sebelumnya,” kata Erik.

Menurut dia, sejak September 2024 ponton yang beroperasi di Pelabuhan Batam Centre hanya dua. Hal ini berdampak pada kualitas pelayanan sadar kapal berangkat dan ketibaan.

“Banyak dampak yang dirasakan,” kata dia.

Sejak peralihan operator pelabuhan, lanjut dia, seharusnya kapal yang bisa bersandar setiap satu kali datang sebanyak enam kapal, tapi sekarang hanya bisa empat kapal. Begitupun untuk kapal yang berangkat.

“Jadi berpengaruh sekali, kehilangan tempat sandar untuk dua kapal ini,” ujarnya.

Akibatnya, kata dia, kapal yang datang jadi antre lama di laut. Begitu pula kapal yang mau berangkat juga lama bersandarnya.

“Solusinya harus dibuka penyegelan satu ponton itu,” ujarnya.

Erik tidak mengetahui apa permasalahan sehingga satu ponton tersebut disegel oleh operator sebelumnya, tetapi BP Batam selaku pemilik pelabuhan tidak bisa membuka operasionalnya, tetap membiarkan pelabuhan beroperasi dengan dua ponton.

“Kami tidak tahu, itu (membuka) kewenangan BP Batam. Yang menutup PT Synergy Tharada. Tapi pelabuhan milik BP Batam,” kata Erik.

Dia juga menyebut banyak penumpang kapal yang mengeluh layanan operasional kapal lambat, terutama dari kalangan pebisnis, yang membutuhkan waktu untuk melanjutkan perjalanan menggunakan maskapai penerbangan ke Singapura.

“Banyak yang mengeluh, katanya Pelabuhan Batam Centre agak lambat. Pebisnis kan enggak bisa begini, mereka ngejar waktu untuk naik pesawat,” katanya.

Awam di Batam, banyak masyarakat ke Singapura untuk melanjutkan perjalanan menggunakan maskapai penerbangan di Bandara Changi.

Jika kondisi ini terus terjadi, kata Erik, pihak akan mengalihkan sandar kapal yang datang dari Singapura ke Pelabuhan Sekupang apabila terjadi lonjakan penumpang pada musim libur Nataru.

Biasanya operator kapal menambah jumlah kapal dari 24 menjadi 27 hingga 28 trip per hari pada musim libur Nataru.

“Kalau nanti ada penambahan ekstra trip, kami terpaksa alihkan sandar kapal dari Singapura ke Sekupang,” kata Erik.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE