Maskapai Jeju Air diselidiki karena beberapa kali mengalami masalah pendaratan

id jeju air,kecelakaan pesawat korea selatan,pesawat jatuh,pesawat,penyelidikan,tabrakan burung,kecelakaan,korea selatan,Jeju Air

Maskapai Jeju Air diselidiki karena beberapa kali mengalami masalah pendaratan

Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Menurut otoritas setempat kecelakaan yang menimbulkan kobaran api itu diduga kegagalan pada roda pendaratan akibat tabrakan dengan burung yang menyebabkan sedikitnya 28 penumpang tewas. ANTARA FOTO/ REUTERS/Kim Hong-Ji/Spt.

Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korsel berencana akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap maskapai penerbangan Jeju Air Co. setelah masalah roda pendaratan yang berulang kali terjadi, diyakini juga menyebabkan pesawat celaka pada Minggu (29/12) hingga merenggut 179 nyawa.

"Kami berencana menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat sebagai respons terhadap insiden (masalah perangkat pendaratan) ini," kata Joo Jong-wan, kepala Kebijakan Penerbangan Kementerian Perhubungan, kepada pers di Sejong, Senin.

Maskapai tersebut tengah diselidiki terkait kecelakaan pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216, yang keluar dari landasan saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul.

Joo menyebutkan bahwa Jeju Air dikenal dengan tingkat pemakaian pesawat yang tinggi, yakni pada sering dan seberapa lama sebuah pesawat digunakan. Hal itu, menurut pengamat, mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan pada Minggu.

Joo mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau U.S. National Transportation Safety Board (NTSB) akan ikut serta dalam penyelidikan kecelakaan itu. Boeing dan produsen mesin CFM International juga telah dihubungi untuk bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Sementara itu, Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal.

Baca juga: 179 penumpang diduga tewas akibat kecelakaan pesawat di Korsel

"Dari 181 penumpang, sebagian besar diduga meninggal, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan," ujar pejabat Pemadam Kebakaran Jeolla dalam pengarahan kepada keluarga penumpang di bandara, menurut Kantor Berita Yonhap.

Namun, pihak berwenang mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 122 orang dalam kecelakaan tersebut.

Sesaat sebelum kecelakaan, Menara kontrol bandara telah memberikan peringatan mengenai adanya tabrakan dengan burung hanya enam menit sebelum pesawat penumpang Jeju Air yang mengangkut 181 orang jatuh di daerah Muan, barat daya Korea Selatan.

Baca juga: Peringatan tabrakan burung dikeluarkan sebelum Jeju Air jatuh di Korsel

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 9:07 pagi waktu setempat, ketika pesawat Jeju Air keluar dari landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan, di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, 288 kilometer barat daya Seoul.

Sumber: Yonhap-OANA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jeju Air diselidiki karena beberapa kali alami masalah pendaratan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE