Penerimaan retribusi objek wisata di Batam capai Rp187,9 juta

id kepri batam,disbupar batam,pariwisata obyek wisata,jembatan barelang,museum raja ali haji

Penerimaan retribusi objek wisata di Batam capai Rp187,9 juta

Lokasi tempat foto Dendang Melayu di Jembatan Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau. (ANTARA/HO-Disbudpar Batam)

Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat realisasi penerimaan retribusi dari dua objek wisata mencapai Rp187,9 juta selama periode Oktober hingga Desember 2024.

Jumlah tersebut berasal dari dua objek wisata utama yang dikelola pemerintah, yakni Objek Wisata Dendang Melayu dengan pendapatan Rp137,42 juta dan Museum Batam Raja Ali Haji sebesar Rp50,49 juta.

“Disbudpar Kota Batam mengelola dua objek wisata ini dan baru saja menerapkan retribusi pada bulan Oktober 2024. Alhamdulillah antusiasme masyarakat tetap tinggi untuk mengunjungi objek tersebut dan kami meraup hasil yang di luar ekspektasi,” kata Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata saat dihubungi di Batam, Selasa.

“Dendang Melayu mencatat penerimaan sebesar Rp137,42 juta, jauh di atas target awal Rp16,82 juta, sementara Museum menerima sebanyak Rp50,49 juta dari target awal Rp11,06 juta. Ini menunjukkan bahwa minat wisatawan terhadap objek wisata ini sangat besar,” ujarnya.

Untuk tahun 2025, Disbudpar Kota Batam telah menetapkan target penerimaan retribusi secara bertahap dengan target untuk Dendang Melayu ditetapkan sebesar Rp61,68 juta sedangkan Museum Raja Ali Haji dipatok pada angka Rp115,95 juta.

“Kami akan terus mengelola kedua objek wisata ini dengan baik. Capaian di akhir 2024 memberikan optimisme bahwa target-target tahun 2025 dapat dicapai, bahkan dilampaui,” tambah kepala dinas itu.

Menurut Ardiwinata, salah satu strategi yang diterapkan untuk meningkatkan kunjungan adalah menjadikan pelajar sebagai sasaran utama, terutama untuk Museum Batam Raja Ali Haji.

“Kami ingin menjadikan museum ini tidak hanya sebagai tempat wisata sejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang mendukung program pemerintah kota dalam pengembangan pariwisata berbasis pendidikan,” katanya.

Sementara itu, Dendang Melayu akan tetap menjadi objek sorotan untuk para wisatawan yang melintas pada Jembatan Barelang 1 untuk beristirahat sejenak dan mengambil foto.

Ardiwinata menegaskan bahwa pengelolaan objek wisata akan terus ditingkatkan untuk memastikan pengunjung merasa puas dan tertarik untuk kembali.

“Ke depan, kami akan fokus pada promosi, pengembangan fasilitas, dan program-program inovatif agar objek wisata seperti Dendang Melayu dan Museum Raja Ali Haji semakin dikenal luas,” tutupnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE