Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menyiapkan 600 geobag untuk mengantisipasi abrasi di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, di Natuna, Senin, mengatakan bahwa geobag diberikan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam.
Ia menjelaskan bahwa geobag merupakan kantong atau karung berbahan geotekstil yang nantinya akan diisi dengan pasir dan ditempatkan di beberapa titik strategis guna melindungi pantai serta mengurangi dampak gelombang yang berpotensi menyebabkan abrasi.
"Geobag ini merupakan bantuan dari dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam, dalam rangka mendukung upaya pencegahan abrasi," katanya.
Geobag tersebut diberikan berdasarkan usulan BPBD Natuna pada pekan terakhir Januari 2025. Geobag diperlukan untuk menghambat kecepatan dan mengurangi ketinggian gelombang, yang bisa menyebabkan abrasi dan merusak bangunan di wilayah pesisir.
"Gelombang pasang yang terjadi pada Januari 2025 telah mengikis pantai serta merusak fasilitas pemerintah dan rumah warga," ujar dia.
Baca juga: 111 personel gabungan dikerahkan pada operasi keselamatan di Natuna
Saat ini, BPBD Natuna sedang menyusun langkah-langkah pemasangan geobag agar perlindungan pantai dan bangunan dapat lebih maksimal.
Titik pemasangan geobag, untuk sementara, akan difokuskan di wilayah Kecamatan Bunguran Timur. Pihaknya telah mengisi pasir ke 90 geobag dan akan diletakkan di Geological Information Center (GIC) di Kecamatan Bunguran Timur.
Ia berharap langkah ini dapat mencegah dampak buruk yang lebih besar, terutama terkait keselamatan masyarakat.
"Pasir yang kita gunakan diambil dari lokasi sekitar," ucap dia.
Komentar