BBKSDA Batam: Jaga kebersihan lingkungan untuk cegah monyet liar datang

id kera serang manusia, monyet gigit anak, kota batam, bbksda riau, kepulauan riau, konflik kera manusia,kepri, batam, monyer liar

BBKSDA Batam: Jaga kebersihan lingkungan untuk cegah monyet liar datang

Ilustrasi - Pulau Kembang yang menjadi tempat tinggal ribuan kera ekor panjang di tengah Sungai Barito di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. ANTARA/Sukarli

Batam (ANTARA) - Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah kasus monyet liar atau kera ekor panjang (Macaca fascicularis) masuk kawasan permukiman.

“Lebih ke pengelolaan sampah di sekitar perumahan. Keberadaan sampah memancing satwa primata tersebut untuk datang apalagi hutan yang berada di lokasi perumahan sudah mulai berkurang luasnya,” kata Kasi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela kepada ANTARA di Batam, Jumat.

Sebuah kejadian monyet liar masuk ke permukiman warga lalu menggigit anak-anak yang sedang bermain di dalam rumah di kawasan perumahan Taman Baloi, Kota Batam, viral di media sosial.

Keberadaan monyet liar tersebut telah meresahkan warga sekitar. Dan khawatir dapat menimbulkan korban.

Menurut Tommy, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait penyerangan monyet ke warga yang viral di media sosial tersebut.

Selain itu, kata dia, monyet atau kera ekor panjang tersebut tidak termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi.

“Tetapi tetap bahaya juga, apalagi satwa tersebut bisa menyebabkan rabies,” katanya.

Di beberapa daerah di Kota Batam masih ditemukan monyet atau kera ekor panjang berkeliaran di lingkungan, salah satunya di Mapolda Kepri.

Tommy mengingatkan agar masyarakat tidak membiasakan memberi makan satwa tersebut, karena akan mengubah perilakunya mencari makan ke manusia bukan di alam lagi.

“Jika bertemu dengan satwa tersebut harus tetap waspada dan usahakan perlindungan diri jika satwa mendekat ke kita,” kata Tommy.

Hutan di Kota Batam merupakan habitat bagi kera ekor panjang. Maraknya pembangunan membuat jalur lalu lintas satwa primata tersebut terganggu sehingga kera tersebut melintasi pemukiman masyarakat.

Namun, kata Tommy, dari Juni 2024 hingga kini kasus monyet menyerang manusia di Kota Batam termasuk kategori tingkat rendah.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE