Tanjungpinang (ANTARA) - Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) selama Ramadhan 1446 Hijriah setelah sempat dihentikan sementara mulai 7 Februari 2025.
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq menyampaikan penyaluran beras SPHP Ramadhan di daerah tersebut akan berlaku hingga 29 Maret 2025 berdasarkan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas)
"Beras SPHP kini sudah mulai dijual lagi di pasaran melalui mitra kami, yaitu rumah pangan kita (RPK)," kata Arief di Tanjungpinang, Jumat.
Arief menyebut kebijakan penyaluran beras SPHP Ramadhan ini hanya berlaku untuk wilayah Sumatera II saja, termasuk Kepri yang bukan merupakan daerah sentra produksi beras. Tujuannya untuk menjaga angka inflasi, khususnya dalam menghadapi momentum Ramadhan.
Berbeda dengan beberapa wilayah lainnya yang menjadi sentra produksi beras, seperti Lampung dan Sumatera Selatan yang saat ini masih fokus pada penyerapan gabah petani.
"Penyaluran beras SPHP di Kepri tentu sangat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadhan, karena harganya yang relatif terjangkau," ujar Arief.
Dia melanjutkan bahwa stok beras SPHP di gudang Bulog Tanjungpinang masih tersedia sekitar 1.400 ton. Jumlah ini diperkirakan mampu bertahan hingga tiga bulan ke depan atau setelah hari raya Idul Fitri 2025.
Adapun harga beras SPHP Bulog sampai sejauh ini tidak mengalami perubahan, per kilogram seharga Rp11.300.
Arief menambahkan Bulog Tanjungpinang turut menjual beras SPHP melalui kegiatan-kegiatan operasi pasar murah Ramadhan yang bersinergi dengan pemerintah daerah setempat.
"Penyerapan beras SPHP Bulog Tanjungpinang cukup tinggi, dalam sebulan mencapai 400 ton untuk empat wilayah kerja yang meliputi Tanjungpinang, Bintan, Lingga, dan Anambas," ucap Arief.
Ia turut memastikan pasokan bahan pangan Bulog Tanjungpinang lainnya seperti beras premium, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu masih aman dan cukup untuk menyambut Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.
Komentar