Investasi Batam Tetap Kondusif Pascakerusuhan

id Kondisi, Investasi, Batam, Kondusif, Pasca,kerusuhan,hotel,planet,holiday,,dewan,kawasan,perdagangan,bebas

Batam (ANTARA Kepri) - Kondisi investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam tetap kondusif pascakerusuhan antarkelompok pertengahan Juni 2012.

"Kondisi kondusif, tidak ada perusahaan yang hengkang dari Batam," kata Ketua Dewan KPBPB Batam, Bintan dan Karimun Muhammad Sani di Batam, Selasa.

Ia menegaskan sejak kerusuhan hingga kini, tidak ada perusahaan asing yang tutup akibat kerusuhan.

Menurut dia, kerusuhan tidak membuat perusahaan kemudian membuat langkah besar seperti menutup usahanya di Batam. Sebaliknya penutupan usaha biasanya merupakan akumulasi dari berbagai persoalan yang timbul.

Gubernur meyakinkan Batam tetap menjanjikan keuntungan bagi perusahaan dalam dan luar negeri yang ingin mengembangkan usaha di kota industri.

Sementara itu, aplikasi investasi perusahaan asing di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam pada Mei 2012 mencapai 61,4 juta dolar Amerika.

"Selama Mei ada sembilan perusahaan asing yang menyampaikan minat berinvestasi di Batam dengan nilai mencapai 61,4 juta dolar Amerika," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

Sembilan perusahaan asing tersebut, kata Djoko, berasal dari Jerman, Singapura, India serta Irlandia dengan bidang yang diminati adalah pendukung industri minyak lepas pantai masih banyak diminati, selain logam, jasa dan elektronik.

"Industri pendukung pengeboran minyak lepas pantai dinilai masih sangat menjanjikan dan banyak diminati," kata dia.

Djoko mengatakan, hingga Mei 2012 jumlah perusahaan asing yang menyatakan minat untuk berinvestasi di Batam mencapai 36 perusahaan dengan nilai mencapai 103,975 juta dolar AS dan diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 19.276 orang.

Ia mengatakan, PMA yang masuk Batam sejak Januari hingga Mei 2012 berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Italia, India, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Philipina, Sri Lanka, dan British Virgin Island.

"Aplikasi juga tidak didominasi oleh negara Asia saja. Itu membuktikan walaupun Amerika dan Eropa mengalami krisis, masih memilih Batam untuk investasi," kata Djoko. (Y011/N001)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE