Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lingga, Kepulauan Riau meluncurkan program kopi keliling (koling) gratis dalam rangka membangun komunikasi dan mempererat hubungan dengan masyarakat di wilayah hukumnya.
“Koling hadir sebagai wadah informal namun bermakna, di mana warga dapat menyampaikan aspirasi, keluhan maupun informasi penting yang berkaitan dengan kamtibmas,” kata Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan dalam keterangannya Minggu.
Program koling mulai diluncurkan Sabtu (3/4), dan rencananya dijadikan agenda rutin yang mana petugas membagikan kopi gratis menggunakan motor patroli sekaligus menyapa masyarakat dan menjalin komunikasi.
Koling dilaksanakan oleh personel Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Lingga Briptu Eko Daryanto, selaku Banit SatBinmas.
“Melalui koling diharapkan tercipta komunikasi yang aktif, terbuka dan produktif, sebagai fondasi kuat dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai dan sejahtera bagi seluruh warga Kabupaten Lingga,” kata Pahala.
Terpisah, Kasat Binmas Polres Lingga AKP Sri Budianto menyebut koling gratis tidak hanya sekedar menyeruput kopi, kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara warga dan aparat penegak hukum.
“Koling gratis menjadi bukti nyata kehadiran Polri, khususnya Polres Lingga di tengah-tengah masyarakat melalui pendekatan dari rumah ke rumah dan forum ke forum kecil di lingkungan warga,” ujarnya.
“Kami ingin membangun sinergi untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan berkelanjutan,” katanya.
Dia menjelaskan, personel Satbinmas tidak hanya mendengarkan tetapi juga menyampaikan edukasi penting mengenai keamanan lingkungan serta mengajak masyarakat untuk turut aktif melaporkan potensi gangguan kamtibmas.
“Koling dirancang agar Polri lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa suara warga menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan kamtibmas di Lingga,” kata Sri.
Kehadiran koling gratis mendapat respons positif masyarakat yang merasa lebih dekat dengan institusi kepolisian dan lebih leluasa menyampaikan persoalan di lingkungannya, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga isu sosial lainnya.
Komentar