Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan pihaknya tidak mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) yang mengirimkan para siswa yang dianggap bermasalah ke barak militer untuk menjalani pendidikan.
"Ya, itu saya tidak tahu, karena saya juga tidak mengerti kenapa idenya," kata Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, untuk mendidik dan mendisiplinkan anak tidak perlu sampai melibatkan militer.
"Enggak perlu sampai segitu," kata Menko Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Dedi Mulyadi dapat ancaman pembunuhan
Sebelumnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggulirkan gagasan menyekolahkan siswa bermasalah provinsi itu dengan didikan di barak militer, yang diterapkan mulai 2 Mei 2025.
Pelajar bermasalah yang dikirim ke markas TNI antara lain pelajar yang diduga terlibat tawuran, merokok, hingga menyalahgunakan narkoba. Mereka dikirimkan atas izin orang tua dan akan menjalani pendidikan paling cepat dua pekan hingga enam bulan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Muhaimin: Disiplinkan pelajar tak perlu dididik di barak militer
Komentar