Pemkab Natuna cegah kekerasan perempuan dan anak melalui program psikoedukasi

id psikoedukasi,Natuna,UPTD PPA ,Kepri,Cen Sui Lan,perlindungan perempuan dan anak,kepri

Pemkab Natuna cegah kekerasan perempuan dan anak melalui program psikoedukasi

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Natuna Melda Irawati. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau berupaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui program psikoedukasi yang dilaksanakan secara langsung dengan mendatangi rumah-rumah warga.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Natuna Melda Irawati di Natuna, Senin, mengatakan kegiatan psikoedukasi saat ini telah berjalan di dua kecamatan, yaitu Bunguran Timur dan Bunguran Timur Laut.

Psikoedukasi bertujuan memberikan pemahaman tentang cara mengenali, menghadapi, dan menyelesaikan persoalan pribadi, emosional, sosial, hingga akademik. Program ini telah berlangsung sejak beberapa tahun dan dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK).

Baca juga: Pemkab Natuna berikan pendampingan hukum anak korban kekerasan seksual

"Psikoedukasi adalah kegiatan penjangkauan langsung ke rumah warga. Saat ini masih dilakukan di kecamatan-kecamatan terdekat," ucap dia.

Ia menjelaskan program ini menyasar keluarga atau individu rentan terhadap kasus kekerasan, seperti perempuan yang menikah secara siri, perempuan yang ditelantarkan suami, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), anak yang tinggal hanya dengan ayah kandung, anak yang tinggal dengan ayah tiri, anak yang diasuh oleh kerabat (paman, kakek, nenek, atau saudara kandung)

Program ini dinilai efektif dalam menekan jumlah kasus kekerasan serta mengungkap kasus-kasus lama yang sebelumnya tidak dilaporkan, karena pada 2024 kasus kekerasan meningkat, namun kasus tersebut peristiwa yang telah terjadi lama.

Baca juga: Pemkab Natuna telusuri ASN yang tak masuk kerja beberapa bulan

Dalam pelaksanaan psikoedukasi, UPTD PPA menurunkan tim khusus yang melibatkan tenaga psikolog untuk memberikan layanan langsung kepada korban atau kelompok rentan.

"Untuk daerah pulau-pulau penyangga, kami masih menunggu data dari desa dan kelurahan. Setelah Idul Adha, jika datanya sudah terkumpul, kami akan lanjutkan kegiatan penjangkauan ke sana," ujar dia.

Baca juga:
Pemkot Batam bentuk Satgas percepat Koperasi Merah Putih

Selasa, cuaca Kepri diprakirakan masih berawan dan berpotensi hujan

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE