Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Riau (Kepri) mencatat satu calon haji asal daerah tersebut didiagnosa terserang pneumonia di Tanah Suci, Arab Saudi.
“Hanya satu orang calon haji dengan diagnosa pneumonia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri kepada ANTARA dikonfirmasi di Batam, Jumat.
Dia menyebut satu calon haji asal Kepri tersebut tergabung dalam Kloter 1, berjenis kelamin laki-laki berusia 63 tahun.
Menurut dia, pada prinsipnya semua calon haji Kepri dalam kondisi istithaah, sehingga mampu menjalani ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam.
“Karena kondisi kesehatan sesuai usia calon haji bervariasi ya,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur Ansar minta ASN tidak curhat di media sosial
Bisri memastikan semua calon haji Kepri dengan indikasi medis dalam keadaan terpantau. Karena setiap kloter ada pendamping tenaga medisnya.
“Pendamping tenaga medis ini yang memantau kesehatan calon haji Kepri, yang rutin memastikan merek minum obat dan terawasi dengan baik,” kata Bisri.
Sebelumnya pada 22 Mei 2025 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 99 calon haji Indonesia terserang pneumonia selama menunaikan ibadah di Tanah Suci, dan satu orang meninggal karena penyakit infeksi saluran pernafasan tersebut.
Menurut Kemenkes, kondisi tersebut harus diwaspadai karena dapat menjadi lebih serius, jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat.
Penyakit ini dapat berakibat fatal, terutama bagi jamaah dengan kondisi kesehatan yang rentan atau memiliki komorbiditas. Pneumonia adalah peradangan pada kantung-kantung udara di paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Baca juga: PWI-BTN ajak wartawan Kepri manfaatkan KPR program rumah subsidi
Kemenkes mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jamaah calon haji, antara lain suhu panas ekstrem.
Berdasarkan data real time Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), suhu pada Kamis di Makkah dan Madinah berkisar antara 41-47 derajat Celcius. Jika kekurangan asupan cairan pada kondisi seperti ini dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Kemudian, keramaian, penularan penyakit dengan kepadatan jamaah calon haji hingga jutaan orang dapat meningkatkan risiko penularan virus atau bakteri penyebab pneumonia. Selain itu, risiko dari riwayat penyakit penyerta atau komorbiditas.
Jamaah dengan riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia.
Baca juga:Dinkes Batam capai 25 persen target imunisasi polio sampai Mei 2025
Kompolnas awasi rekrutmen anggota Polri di Polda Kepri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seorang lansia calon haji Kepri terserang pneumonia di Tanah Suci
Komentar