KJRI Johor Bahru biayai pemulangan 77 PMI deportasi dari kelompok rentan

id pemulangan PMI deportasi, KJRI Johor bahru, BP3MI Kepri, kepri, kota batam

KJRI Johor Bahru biayai pemulangan 77 PMI deportasi dari kelompok rentan

KJRI Johor Bahru memfasilitasi pemulangan 77 PMI deportasi dari kalangan kelompok rentan, tiba di Pelabuhan Batam, Kepri, Sabtu (9/8/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty

Batam (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru (KJRI JB) membiayai pemulangan 77 pekerja migran Indonesia (PMI) kalangan kelompok rentan yang dideportasi dari Malaysia.

Sebanyak 77 PMI deportasi yang terdiri atas 43 orang laki-laki, 33 perempuan, satu bayi perempuan dan satu anak laki-laki, diberangkatkan dari Johor Bahru menuju Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Kepulauan Riau pada Sabtu.

"Pemulangan hari ini khusus karena seluruh biaya feri ditanggung oleh KJRI," kata Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru Jati Heri Winarto.

Menurut Jati, mereka yang dibiayai pemulangannya hari ini merupakan PMI deportasi dari kalangan rentan, seperti ibu dan anak, lansia, serta kondisi sakit.

Para PMI tersebut, kata dia, umumnya dideportasi karena pelanggaran keimigrasian, seperti paspor kosong, tinggal melebihi batas waktu yang diizinkan, serta kondisi sakit.

"Jadi para PMI ini dari kelompok rentan, mereka yang betul-betul tidak memiliki biaya pulang, jadi negara hadir memberikan pelayanan memulangkan ke Tanah Air," katanya.

Jati mengatakan pemulangan PMI kelompok rentan ini merupakan program KJRI Johor sekaligus momentum memperingati HUT Ke-80 RI.

Baca juga: Pemkot Batam siapkan perda guna naik ke Kategori Utama Kota Layak untuk Anak

Setibanya di Batam, kedatangan 77 PMI deportasi tersebut langsung difasilitasi Badan Pelayanan, Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Kepulauan Riau (BP3MI Kepri) untuk dibawa ke Shelter P4MI di Kota Batam.

Selama di shelter mereka dilakukan pendataan untuk selanjutnya bisa dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Desi Ratnasari (32), PMI asal Madura pulang bersama dengan bayinya berusia enam bulan dari hasil pernikahan sirih dengan pekerja migran asal Banglades di Malaysia.

Ibu satu anak itu bersyukur difasilitasi pulang oleh negara setelah 3,5 bulan ditahan di rumah detensi (rudenim) Malaysia.

"Bersyukurlah dapat dipulangkan gratis karena saya betul-betul tidak punya uang untuk pulang. Sekarang di Indonesia sudah lega, tinggal pulang ke Madura," ujarnya.

Rasa syukur juga disampaikan Daan, pemuda asal Sumatera Utara. Setibanya di Batam, langsung mengucapkan terima kasih kepada pendamping KJRI Johor Bahru.

"Ya bersyukurlah mbak bisa pulang lagi, dibiayai pula. Bisa kembali bersama keluarga," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BP3MI Kepri Kombes Pol. Imam Riyadi mengatakan sepanjang 2025 pihaknya memfasilitasi pemulangan 3.476 PMI, di antaranya 77 orang adalah anak-anak.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KJRI JB biayai pemulangan 77 PMI deportasi dari kelompok rentan

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE