Tanjungpinang (ANTARA) - Polda Kepulauan Riau (Kepri) menetapkan Kampung Madong di Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, sebagai lokasi proyek perubahan kawasan ketahanan pangan maritim guna mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir melalui optimalisasi potensi produk hasil laut.
Proyek perubahan tersebut diinisiasi Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kepri Kombes Pol Zahwan Pandra Arsyad sebagai bagian dari tugasnya sebagai peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I LAN RI Angkatan 63 Tahun 2025.
"Proyek ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, salah satunya mewujudkan kedaulatan pangan di tanah air," kata Kombes Pandra saat kegiatan sosialisasi proyek perubahan di Kampung Madong, Tanjungpinang, Rabu.
Menurut Pandra Kampung Madong dipilih karena memiliki karakteristik yang sama dengan Desa Pengudang, yakni berada di kawasan pesisir.
Masyarakat di kampung ini mayoritas menggantungkan pencarian dari laut, yakni nelayan tangkap serta mengelola tambak budidaya ikan.
Selain itu, di kawasan ini juga terdapat hutan bakau yang menjadi rumah bagi berbagai habitat laut, termasuk ketam. Potensi ini menjadikan Madong sebagai wilayah strategis dalam pengembangan produk perikanan.
"Melalui proyek perubahan ini, masyarakat didorong mengolah hasil laut dari bahan mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi," ujar Pandra.
Dia turut menekankan pentingnya empat hal utama dalam membangun ekosistem ketahanan pangan maritim, yakni pentahelix, kolaboratif, adaptif dan keberlanjutan.
Selain itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi yang masif serta berkesinambungan dengan melibatkan lima unsur pentahelix, meliputi akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah dan media.
Baca juga: Pemkot Batam resmikan Koperasi Merah Putih pertama
"Melalui proyek ini, diharapkan Madong dapat menjadi model pengembangan ketahanan pangan maritim berbasis potensi lokal, sekaligus mengangkat kesejahteraan masyarakat pesisir," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri Riki Rionaldi berkomitmen mendukung peningkatan kualitas produk perikanan setempat.
Dinas Koperasi dan UKM Kepri siap memberikan pembinaan dan pendampingan dalam rangka penerbitan SKP dan Good Manufacturing Practices (GMP) guna menjamin produk olahan hasil perikanan bermutu dan terjamin keamanannya.
Lebih lanjut, Riki menekankan pentingnya akses pasar bagi produk dari Madong. Ia ingin membawa produk olahan tersebut masuk ke Koperasi Merah Putih demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Namun, masyarakat harus terlebih dahulu bergabung ke koperasi. Saya minta Lurah Kampung Bugis mengurus administrasi dan membentuk kelompok usaha agar produk bisa masuk ke jalur distribusi yang tepat,” demikian Riki.
Kepala Bidang Komunikasi dan Kehumasan Diskominfo Kepri Trio Andana menilai proyek ketahanan pangan maritim yang digagas Humas Polda Kepri merupakan terobosan nyata dalam praktik kehumasan.
Menurutnya komunikasi publik tidak sekadar menyampaikan pesan, melainkan berperan sebagai penghubung dan pemersatu kepentingan antar pihak.
“Melalui inisiatif ini kita bisa melihat bagaimana fungsi humas dijalankan secara substantif, yakni menjembatani pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan masyarakat untuk membangun ekosistem pangan maritim yang kuat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” kata Trio.
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan langkah antisipasi potensi banjir

Komentar