Natuna (ANTARA) - Tim SAR gabungan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil menyelamatkan lima awak KM Selat Meranti yang tenggelam di Perairan Anambas pada Selasa pagi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna Abdul Rahman dikonfirmasi dari Bintan, Selasa, mengatakan informasi mengenai kapal tenggelam diterima sekitar pukul 06.57 WIB dari pemilik kapal bernama Devi.
Kapal berukuran 34 GT berwarna hijau itu diketahui berlayar dari Tarempa menuju Kalimantan sebelum mengalami musibah di laut.
Setelah menerima laporan tersebut, Basarnas Natuna segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melaksanakan operasi SAR.
Tim SAR gabungan terdiri atas Pos SAR Anambas, Lanal Tarempa, Satpolairud Polres Kepulauan Anambas, Polsek Siantan, HNSI, RSUD, BPBD, serta SROP Anambas.
“Tim bergerak menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 23 mil laut dari Pos SAR Anambas,” kata Abdul Rahman.
Baca juga: BP Batam jalin kolaborasi energi terbarukan dan pusat data dengan Singapura
Sesampai di lokasi, tim tidak menemukan korban di sekitar kapal, kemudian melakukan penyisiran. Beberapa saat kemudian, lima awak kapal berhasil ditemukan setelah sebelumnya diselamatkan oleh unsur Posal Nyamuk dan nelayan setempat.
Para korban kemudian dievakuasi menggunakan RIB 02 Natuna milik Pos SAR Anambas menuju RSUD Tarempa untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
Kelima awak kapal yang selamat masing-masing adalah Sobirin (31) selaku nakhoda, Saparudin (46), Rizki Kurniawan Putra (26), Irwanto (39), dan Mhd. Nafissudin (29).
“Tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Tarempa sekitar pukul 11.00 WIB dengan seluruh korban dalam kondisi selamat,” ujar Abdul Rahman.
Ia menuturkan kapal diperkirakan mengalami kerugian berupa satu unit kapal, sekitar 200 fiber ikan, dan 1,5 ton minyak solar.
Abdul Rahman mengimbau seluruh pengguna transportasi laut agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama pada periode Oktober hingga akhir tahun.
Ia menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan koordinasi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi penyelamatan tersebut.
“Bulan Oktober hingga akhir tahun merupakan waktu yang perlu diwaspadai, karena memasuki musim utara, dimana potensi hujan dan angin kencang sering terjadi,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR gabungan Anambas selamatkan lima awak kapal tenggelam

Komentar