TPID Kepri jadi garda terdepan kendalikan inflasi, jaga daya beli masyarakat

id Kepri,batam ,inflasi ,TPID ,Bank Indonesia ,ketahanan pangan ,sembako,4K

TPID Kepri jadi garda terdepan kendalikan inflasi, jaga daya beli masyarakat

Arsip foto-Masyarakat Batam, Kepri, saat berbelanja di pasar tradisional (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Internasional Batam (UIB), Kepulauan Riau, Suyono menilai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi serta menjaga daya beli masyarakat.

Menurutnya, koordinasi lintas instansi yang dilakukan TPID bersama pemerintah daerah dan Bank Indonesia Kepri menjadi faktor penting untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok tetap terkendali serta pasokan barang aman.

“TPID Kepri punya peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama karena wilayah kita ini cukup unik, daerah kepulauan dengan ketergantungan tinggi pada pasokan dari luar. Peran TPID bisa dibilang sebagai garda terdepan dalam menjaga keseimbangan ekonomi lokal,” ujar Suyono saat dihubungi di Batam, Selasa.

Ia menilai langkah-langkah yang dilakukan TPID Kepri sejauh ini sudah cukup efektif, seperti operasi pasar dan kerja sama antar daerah.

Selain itu, sinergi antara pemerintah daerah, TPID, dan Bank Indonesia Kepri sudah berjalan baik.
Baca juga: BC perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Hal ini tercermin dari pelaksanaan berbagai program bersama dalam kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif).

“BI Kepri aktif mendukung melalui penyediaan data inflasi dan analisis ekonomi yang menjadi dasar kebijakan daerah,” katanya.

Suyono menyampaikan koordinasi dengan pelaku usaha dan BUMD perlu diperkuat agar distribusi barang dan bahan pokok dapat lebih cepat dan merata ke seluruh wilayah Kepri.

Lebih lanjut, Suyono menjelaskan bahwa kebijakan pengendalian inflasi yang dijalankan TPID turut berpengaruh positif terhadap daya beli masyarakat.

“Kalau harga kebutuhan pokok bisa dijaga stabil, otomatis masyarakat lebih tenang dan daya belinya tetap terjaga,” kata dia.

Meski dampaknya belum terlalu besar secara langsung, stabilitas harga dinilai mampu menahan tekanan pengeluaran rumah tangga.

“Yang penting, ke depan kebijakan ini juga diarahkan untuk memperkuat produksi lokal, supaya masyarakat tidak hanya menikmati stabilitas harga, tapi juga ikut berpartisipasi dalam aktivitas ekonominya,” ujar Suyono.

Baca juga: Arus kencang, kapal kandas di Pulau Kasam

Baca juga: Pertumbuhan awan hujan kurang, cuaca Kepri hari ini diprakirakan berawan

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE