Batam (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kepulauan Riau (Forkopimda Kepri) menghadiri rapat koordinasi lintas sektor di Mapolda Kepri di Batam, Kamis, membahas kesiapan pelayanan perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang.
Rakor lintas sektor kesiapan Natal dan Tahun Baru 2026 dipimpin langsung Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin didampingi Gubernur Ansar Ahmad, dihadiri seluruh jajaran pemerintah kota/kabupaten di Kepri.
“Intinya bagaimana kami menyiapkan pelayanan yang terbaik buat masyarakat yang akan melaksanakan ibadah Natal termasuk yang akan merayakan tahun baru,” katanya.
Terkait dengan kesiapan jajaran kepolisian, Polda Kepri menyiapkan kurang lebih 22 pos pengamanan, dua pos terpadu yang tersebar di tujuh kota/kabupaten dengan pelibatan secara keseluruhan, baik Polri, TNI, dan pemangku kepentingan terkait lainnya kurang lebih 2.000 orang.
“Kami bersinergi dengan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Polda Kepri juga melaksanakan pengamanan di berbagai tempat ibadah Natal, baik pada malam Natal maupun selama berlangsung perayaan Natal.
Polda Kepri juga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melaksanakan liburan di lokasi wisata, baik pantai maupun tempat lainnya,
“Termasuk kami mengantisipasi pendistribusian pangan, karena kita tahu bahwa cuaca banyak rintangan tentunya harus memikirkan bagaimana sembako terdistribusi dengan baik,” ujarnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan dalam rakor ini pihaknya memastikan stok pangan untuk masyarakat aman dan terjangkau masyarakat.
“Kami sudah bahas, Bulog sudah menyampaikan jaminan bahwa untuk kebutuhan beberapa bulan mereka sudah menyuplai kebutuhan di Kepri, terutama bahan pokok,” kata dia.
Terkait dengan pasokan pangan dari Sumatra yang sedang dilanda bencana, ia menyebut, sedang diupayakan untuk pendistribusian dari daerah lain yang tidak terdampak bencana.
“Pengiriman bahan pokok dari Padang dan Medan masih berlangsung, karena tidak semua daerah di sana yang terdampak bencana. Untuk kebutuhan lainnya yang kurang tersedia, kami mencari alternatif yang lain, dulu pernah untuk cabai dari NTB dan Jawa,” ujar dia.
Komentar