Chanthaburi, Thailand (ANTARA) - Pejabat militer Thailand dan Kamboja telah menyelesaikan perundingan awal pada Rabu untuk membahas dasar-dasar mewujudkan gencatan senjata tetap, dengan Bangkok menetapkan tiga syarat untuk mengakhiri serangan di perbatasan.
Pembicaraan yang dilakukan dalam pertemuan tingkat sekretariat Komite Perbatasan Umum (GBC) Kamboja-Thailand tersebut dilaksanakan di pos lintas batas Ban Pakkad di Provinsi Chanthaburi, Thailand.
Meski perundingan berlangsung hanya selama 35 menit, pejabat Thailand menyebut pertemuan tersebut merupakan tanda yang baik dalam upaya menghentikan konflik.
Deputi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand Jenderal Nattapong Prowkaew, yang menjadi kepala delegasi Thailand dalam pertemuan tersebut, berkata bahwa tuntutan Bangkok tetap sama.
Intisari dari tiga tuntutan utama Thailand berpusat pada penghentian segera permusuhan serta komitmen gencatan senjata yang berkelanjutan dan dapat diverifikasi melalui pengawasan pihak ketiga.
Pertemuan tersebut dilakukan berdasarkan permohonan resmi dari Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja pada Senin (22/12) untuk memulai kembali pembicaraan dalam kerangka GBC, menyusul pertemuan darurat tingkat menteri ASEAN di Kuala Lumpur sebelumnya.
Proposal tersebut mencakup pengaktifan segera mekanisme bilateral yang sudah ada untuk mengatasi isu mendesak, khususnya demarkasi perbatasan dan operasi kemanusiaan untuk pembersihan ranjau.
Setelah pertemuan awal pada Rabu tersebut, negosiasi tingkat sekretariat GBC secara lengkap berlangsung pada Kamis pagi waktu setempat, di mana perunding dari kedua negara akan mencoba menetapkan peta jalan mewujudkan perdamaian.
Sumber: TNA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Thailand-Kamboja rampungkan dialog awal demi akhiri konflik perbatasan

Komentar