Amerika desak Kamboja dan Thailand hentikan pertempuran

id Amerika Serikat,Thailand,Kamboja,Perbatasan,Konflik,ASEAN,gencatan senjata,penyelesaian damai,pertemuan Menlu ASEAN,Kual

Amerika desak Kamboja dan Thailand hentikan pertempuran

Arsip foto - Kendaraan militer di parkir di dekat perbatasan Thailand-Kamboja di provinsi Surin, Thailand pada 3 November 2025.Selama KTT APEC di Malaysia, para pemimpin Thailand dan Kamboja menandatangani kesepakatan gencatan senjata yang ditingkatkan di hadapan Presiden AS Donald Trump, yang turun tangan pada bulan Juli untuk mengakhiri konflik perbatasan lima hari yang mematikan tersebut. ANTARA/Valeria Mongelli/Anadolu/pri.

Istanbul (ANTARA) - Amerika Serikat (AS), Minggu (21/12) menyeru Thailand dan Kamboja untuk menghentikan pertempuran dan sepenuhnya melaksanakan Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur menyusul bentrokan kembali pecah di wilayah perbatasan yang disengketakan kedua negara.

Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa AS terus mendesak Kamboja dan Thailand untuk mengakhiri permusuhan, menarik senjata berat, menghentikan pemasangan ranjau darat, serta melaksanakan secara penuh Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur.

Kesepakatan tersebut mencakup mekanisme untuk mempercepat pembersihan ranjau darat dan menyelesaikan persoalan perbatasan.

Baca juga: Thailand luncurkan operasi militer "Trat Prap Poropak" di perbatasan Kamboja

AS juga menyambut baik pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Senin, yang bertujuan mendukung Kamboja dan Thailand agar sepenuhnya memenuhi komitmen mereka untuk mengakhiri konflik tersebut.

Kedua negara menandatangani perjanjian damai pada Oktober lalu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan disaksikan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS desak Kamboja dan Thailand hentikan bentrokan perbatasan

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE