Investasi FTZ Semester Pertama Turun 68,77 Persen

id Investasi,FTZ,Semester,Pertama,pma,moda,asing,free,trade,zone,batam

Batam (Antara Kepri) - Investasi kawasan perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) Batam pada semester pertama 2013 mengalami penurunan 68,77 persen dibanding periode yang sama pada 2012, namun jumlah investor mengalami kenaikan 86,27 persen.

"Tahun ini jumlah perusahaan yang masuk lebih banyak, tapi nilai investasi tidak sebesar tahun lalu dikarenakan Badan Pengusahaan Batam juga selektif dalam menerima investor," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.

Ia mengatakan pada semester pertama 2012 ada 44 perusahaan yang berinvestasi di Batam dengan nilai mencapai 112.375.000 dolar Amerika Serikat (AS).

"Selain perusahaan baru yang masuk ke Batam, pada 2012 juga banyak perusahaan yang sudah beroperasi di Batam menambah investasi. Sementara dua bulan terakhir tidak ada investasi dari perluasan," kata dia.

Ilham mengatakan, pada periode Januari sampai Maret 2013 terdapat 20 penanam modal asing ( PMA) yang telah mendapatkan persetujuan dengan total nilai investasi sebesar 29,53 juta dolar AS.

Sementara April terdapat delapan PMA dengan nilai investasi sebesar 12,25 juta dolar AS, Mei enam belas PMA dengan nilai investasi sebesar 22,4 juta dolar AS, sedangkan pada Juni terdapat tujuh PMA dengan nilai investasi sebesar 13,1 juta dolar AS.

Selain PMA baru, perusahaan yang melakukan perluasan pada periode ini terjadi pada Januari 2013 sebesar 400.000 dolar AS, Februari sebesar 73,4 juta AS, Maret sebesar 11,12 juta dolar AS, dan Juni sebesar 3,6 juta AS.

Negara-negara yang telah menanamkan investasinya di Batam pada semester pertama adalah Singapura, Malaysia, Australia, Rusia, Turki, Inggris, British Virgin Islands, Amerika Serikat, China, Belanda, Jepang, India, Kanada.

Dari tambahan investasi tersebut di atas, maka investasi kumulatif sejak 1971 sampai Juni 2013 telah mencapai 1.688 PMA dengan nilai inevstasi mencapai 6.636.750.878,83 dolar AS.

"Meski mengalami pengurangan nilai investasi, namun secara umum Batam masih diminati terbukti jumlah investor masuk lebih banyak," kata Ilham. (Antara)

Editor: Rusdianto

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE