Harga Cengkeh Tembus Rp130 Ribu Per Kilogram

id harga,cengkeh,petani,natuna,anambas,midai,serasan,dprd,kepri,sofyan,samsir

Ranai (Antara Kepri) - Harga cengkeh di Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas, khususnya sentra penghasil seperti di Midai, Seluan, Kecamatan Bunguran Utara, Desa Selaut, Bunguran Barat dan Serasan di Natuna serta di Palmatak dan Ladan, Anambas memasuki awal September 2013 menembus Rp130.000 per kilogramnya.

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Daerah Pemilihan Natuna-Anambas Drs H Sofyan Samsir yang melakukan reses di Desa Kelarik Barat dan Desa Seluan, Bunguran Utara, Natuna akhir pekan lalu menyebutkan, membaiknya harga cengkeh pada awal hingga penghujung tahun ini telah memberikan harapan kepada petani di daerah tersebut.

Bila dibandingkan, di awal musim panen lalu yakni pertengahan Januari yang hanya sebesar Rp 70.000/kg cengkeh kering, maka harga cengkeh saat ini termasuk yang paling menguntungkan dan membuat harapan petani yang sempat putus asa pada saat masih berdirinya BPPC (Badan Penyanggga dan Penyedia Cengkeh) yang hanya dihargai Rp3.000 perkilogramnya,

Dalam kurun 10 tahun terakhir ini, urai Sofyan Samsir yang juga politisi dari Partai Golkar itu, harga cengkeh saat ini merupakan yang paling fenomenal dan tertinggi yang pernah berlaku di Natuna dan Anambas, Kepulauan Riau.

Kabupaten Natuna maupun Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau memang dikenal sebagai penghasil cengkeh terkenal sejak dahulu kala. Dari hasil cengkeh ini pula, tidak sedikit anak-anak pulau ini dapat melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.

Menurutnya, meski sebagai penghasil cengkeh di Kepulauan Riau, belum diperoleh data berapa sesungguhnya produksi cengkeh asal Natuna dan Anambas yang diantarpulaukan ke Jawa, khususnya ke Semarang, Jawa Tengah. Demikian juga dengan luas lahan yang ada. Namun dari berbagai sumber data yang diperoleh, produksi cengkeh asal Natuna dan Anambas sekitar  6.000 hingga 6.500 ton per tahun saat panen raya.    

Dijelaskan Sofyan cengkeh merupakan komoditas yang mempunyai peran strategis dengan kontribusinya yang signifikan dalam hal penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, penyediaan bahan baku industri, peningkatan pendapatan petani, konservasi lingkungan serta sekaligus merupakan sarana dan pemerataan pembangunan.

Kebutuhan cengkeh nasional rata-rata setiap tahunnya antara 110.000 hingga 120.000 ton per tahun. Sementara produksi cengkeh nasional hanya antara 80.000 hingga 90.000 ton per tahun. Sehingga potensi pertanian tanaman cengkeh tersebut memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan untuk ditekuni petani.

Melihat masih terjadinya kekurangan pasokan cengkeh secara nasional dari tahun ke tahun, sebut Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kepri itu, menyebutkan, merupakan kesempatan baik untuk petani meningkatkan produktivitas. Di lain pihak, pembukaan kebun-kebun baru juga sangat diharapkan untuk mengurangi ketergantungan dari negara penghasil cengkeh terkenal di dunia Zanzibar.

Sofyan tidak menampik kemungkinan semakin terus merosotnya produksi cengkeh secara nasional khususnya merosotnya produksi cengkeh asal Natuna dan Anambas disebabkan karena banyak tanaman tua dan rusak, serangan hama penyakit, belum menggunakan benih unggul serta kurangnya pemeliharaan tanaman. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE