Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam mencatat pergerakan petikemas melalui Pelabuhan Batuampar selama 2013 mencapai 277.258 twenty feet equivalent units (TEU's).
"Untuk pergerakan petikemas dalam negeri mencapai 104.679 TEU's, terdiri dari bongkar 51.599 TEU's dan muat 53.080 TEU's," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin.
Selain itu, kata dia, untuk kegiatan pelayanan petikemas keperluan eksor dam impor mencapai 172.589 TEU's dengan rincian impor 85.550 TEU's dan ekspor 87.039 TEU's.
"Karena hampir seluruh perusahaan di Batam berorientasi ekspor, jadi jumlah barang untuk kebutuhan ekspor-impor jauh lebih besar," kata dia.
Djoko mengatakan, angka pergerakan petikemas di Pelabuhan Batuampar sudah melebihi kapasitas yang hanya 230 ribu TEU's.
"Sejak 2012 kami sudah mulai membangun perluasan pelabuhan tersebut menjadi kapasitas 600 ribu TEU's untuk mendukung kegiatan bongkar muat kawasan bebas Batam. Rencanannya akhir tahun ini akan selesai dan bisa digunakan," kata Djoko.
Ia mengatakan, BP Batam mereklamsi kawasan perairan Batuampar seluas 100x300 meter untuk perluasan kawasan pelabuhan tersebut.
Perluasan Batuampar, kata dia, dilakukan agar pelabuhan tersebut tetap layak digunakan sebagai pendukung status Batam sebagai daerah perdagangan bebas sebelum pembangunan Pelabuhan Tanjungsauh.
"Dari tahun ketahun kecenderunganya memang naik. Jadi kami butuh pelabuhan yang lebih besar. Sementara Tanjungsauh belum dibangun, kami perluas Pelabuhan Batuampar," kata dia.
Pelabuhan Tanjungsauh yang direncanakan dibangun BP Batam akan memiliki kapasitas 4 juta TEU's dan menjadi bagian dari Pelabuhan Pendulum Nusantara yang menghubungkan Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
Pelabuhan tersebut terpisah dari Pulau Batam dan akan dihubungkan dengan jembatan dari kawasan Kabil. (Antara)
Editor: Rusdianto

Komentar