Batam (Antara Kepri) - Komandan Resor Militer 033/Wira Pratama Brigjen TNI Bujang Zuirma membantah pada Minggu malam terjadi tembak menembak antara sejumlah anggota Yonif 134 /Tuah Sakti dengan Brimob Polda Kepri.
"Kalau tembak menembak itu dari dua pihak. Ini bukan dari dua pihak," kata Danrem saat meninjau empat anggota Yonif 134 Tuah Sakti di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Senin siang.
Danrem bersama Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari mengunjungi empat anggota TNI yang tertembak di depan dan sekitar Markas Brimob Polda Kepri
"Memang anggota kami ada yang tertembak. Namun tidak terjadi tembak menembak," kata Danrem.
Danrem mengatakan, kasus tersebut bermula saat anggota Yonif 134/ Tuah Sakti yang tinggal di luar markas pulang setelah berjaga sekitar pukul 21.00 WIB.
"Dia lihat ada ramai-ramai. Ternyata ada juga anggota yang tertembak. Kena tembak ini karena dari Direskrimsus Polda Kepri melakukan kegiatan penggerebekan solar (gudang ilegal solar bersubsidi, lokasinya sekitar 500 meter dari Markas Brimob Polda Kepri-red)," kata dia.
Ia mengatakan, karena anggota Direskrimsus terbatas maka meminta bantuan Brimob Polda Kepri dengan pakaian lengkap untuk melakukan penggerebekan ke lokasi yang sudah diketahui.
"Usai penggerebekan terus di garis polisi. Terus masyarakat ramai-ramai ke lokasi dan terjadi ketidakpuasan. Dari Direskimsus meninggalkan tapi dengan menembak-nembak. Kena di situ," kata Danrem.
Danrem juga membantah ada keterlibatan anggotanya mengenai lokasi penggerebekan tersebut.
Usai penembakan, kata dia, anggota Yonif/134 mendatangi gerbang markas Brimob dengan tujuan meminta tanjung jawab.
Namun anggota TNI malah dipukuli hingga babak belur. "Ditembak juga, ada dua orang di situ," kata Danrem
Atas kejadian tersebut, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Kapolda dan jajarannya untuk menentramkan suasana.
"Kami sudah bertemu sudah menenangkan ke dalam. Intinya kami minta semua didinginkan," kata Danrem.
Kapolda Kepulauan Riau mengatakan, sejak awal bersama Danrem sudah menangani masalah tersebut.
"Tinggal ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Memang di situ ada penindakan terhadap penimbunan BBM yang dilakukan Direskrimsus Polda Kepri. Karena tidak cukup kekuatan, maka meminta bantuan Brimob," kata dia.
"Saat penindakan, ada banyak massa. Karena kondisi gelap, terjadi kesalahpahaman. Saat keluar dari sana, seperti Danrem bilang, terjadi penembakan," kata Kapolda.
Ia mengatakan, sebenarnya Polda Kepri juga bekerja sama dengan unsur TNI dalam melakukan penggrebekan gudang penimbunan ilegal solar bersubsidil.
"Pemberantasan penimbunan solar, perjudian, gelanggang permainan tetap akan dilakukan. Itu memang sudah menjadi komitmen kami," kata dia.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
BMKG sebut gempa bumi di Maluku terjadi akibat Sesar Utara Pulau Seram
Senin, 6 Mei 2024 9:05 Wib
Kapendam/ Patroli Yonif 527/BY ditembak OPM
Kamis, 2 Mei 2024 11:09 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Houthi akui anggotanya yang serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
Sabtu, 27 April 2024 15:21 Wib
Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo
Sabtu, 27 April 2024 13:29 Wib
Anggota Kompolnas minta atasan 5 oknum polisi terlibat narkoba untuk diperiksa
Selasa, 23 April 2024 10:23 Wib
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Jumat, 19 April 2024 11:20 Wib
Gunung Ruang meletus, TNI AL kerahkan KRI Kakap kirimkan bantuan
Kamis, 18 April 2024 16:07 Wib
Komentar