Batam (Antara Kepri) - Debat peserta Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015 yang disiarkan TVRI dimeriahkan dengan yel-yel masing-masing pendukung, Selasa malam.
Perang yel-yel sudah dimulai saat dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memasuki gedung tempat pelaksanaan debat peserta di Batam, dan terus berlangsung hingga acara hendak dimulai.
Untuk mengakomodir seluruh pendukung, moderator acara yang merupakan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, Syafsir Akhlus, memberikan kesempatan untuk kedua pasangan kandidat menyuarakan yel-yel saat jeda iklan.
"Pok ame-ame belalang kupu-kupu, mari rame-rame kita pilih nomor satu," demikian teriakan sekira 50 orang pendukung pasangan nomor urut satu, Muhammad Sani dan Nurdin Basirun (Sanur).
Selain itu, pendukung Sanur juga menjadikan lagu tradisional sebagai yel-yelnya.
"Tul jaenak, jae jatul jaeji, kalau mau enak, kita pilih nomor siji," demikian yel-yel pendukung Sanur.
Sedangkan tim nomor urut dua, pasangan Soerya Respationo dan Ansar Ahmad memilih yel-yel yang disarikan dari lagu kampanye Jokowi-JK saat Pemilihan Presiden 2014.
"Bapak-bapak ibu-ibu, jangan lupa pilih nomor dua. Salam dua jari, Soerya-Ansar Gubernur Kepri," begitu nyanyiannya.
Pendukung pasangan nomor urut 2 juga meneriakkan yel-yel lainnya. "Kami ini rakyat Kepri, NKRI harga mati. Di manapun berada kami selalu setia. Soaeya-Ansar Gubernur kita," kata pendukung Soerya-Ansar untuk Kepri Hebat (SAH).
Debat Kandidat Pilkada Kepri disiarkan langsung di TVRI dibagi dalam empat segmen, yaitu penyampaian visi dan misi, menjawab pertanyaan moderator, debat antar pasangan calon dan pernyataan penutup.
Pilkada Kepri diikuti dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur, yaitu Muhammad Sani-Nurdin Basirun dengan nomor urut satu dan Soerya Respationo-Ansar Ahmad nomor urut dua.
Pasangan calon kepala daerah Muhammad Sani-Nurdin Basirun diusung Partai Demokrat, Partai Nasdem, PPP, Partai Gerindra dan PKB, sedangkan Soerya Respationo-Ansar Ahmad diusung PDIP, PAN, Partai Hanura dan PKS. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar