Natuna Panen Perdana Program Cetak Sawah

id Menteri Pertanian, Cetak Sawah, TNi AD, Natuna, Swasembada pangan, cherman

Program ini sangat berat untuk wilayah Natuna, di samping keterbatasan kelompok tani hal lain adalah irigasi juga menjadi masalah, sejauh ini baru desa tapau saja yang memiliki saluran irigasi
Natuna (Antara Kepri) - TNI Angkatan Darat (Zeni TNI-AD) sukses dalam Program Cetak Sawah pada 2015 dengan pencapaian 20.166 Ha, dalam kurun waktu hanya 120 hari.

Pada 2016 kembali dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama pelaksanaan kegiatan perluasan sawah antara TNI AD dengan Kementerian Pertanian pada Januari 2016.

Pada perjanjian baru, jajaran TNI AD sanggup mencetak sawah-sawah baru dan prajurit TNI-AD menjadi pendamping petani dalam menjamin upaya-upaya terwujudnya swasembada pangan.
 
Dalam rangka keberlanjutan program, TNI AD melalui Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) membentuk sembilan Kepala Pelaksana Lapangan (Kalaklap) yang melibatkan seluruh satuan Zeni TNI AD, dengan menggunakan 368 unit Excavator, 110 unit Doozer, 6 unit Dump Truck, 2 unit Jhonderre dan 1 unit Ponton.
 
Zeni TNI AD Program Cetak Sawah 2016 ini digelar di sembilan provinsi, yaitu Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung, terdiri dari 52 Kabupaten dan 4 Distrik dengan target berjumlah 68.615 Ha, sementara untuk daerah yang mendapat target luasan terbesar berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas 14.770 Ha.

Kabupaten Natuna beranda terdepan NKRI tidak luput dari program tersebut, besok (19/1) rencananya akan dilakukan Panen perdana di lokasi Desa Gunung Putri Kecamatan Batubi Jaya.

"Kita akan Panen Perdana seluas 5 Ha dari 11 Ha yang ada, kita juga telah mengundang Bupati, Wakil Bupati serta FKPD dan SKPD " kata Sarbini, Ketua Kelompok Tani Desa Gunung Putri, Rabu (18/1)

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Natuna bersama Kodim 0318/Natuna melaksanakan kegiatan Tanam Perdana Padi di beberapa lokasi.

Kegiatan penanaman dimulai September lalu oleh Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, secara sibolis. Penanaman diikuti Dandim, Kajari, DPRD, FKPD, SKPD dalam Acara tersebut.

Program Gerakan Tanam Serentak pada Lokasi Cetak sawah wilayah Kodim 0318 Natuna ada beberapa titik di dua kecamatan, di antaranya Kecamatan Bunguran Tengah Desa Tapau dan Desa Air Lengit, sementara dua lokasi lainnya berada Kecamatan Batubi Jaya Desa Batubi dan Desa Gunung Putri. Luas keseluruhan lokasi cetak sawah kabupaten Natuna 137 hektare. Kegiatan bersama TNI denagan Kementerian Pertanian penanaman perdana dilakukan serentak seluruh Indonesia, khusus untuk natuna kegiatan cetak sawah yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 tersebut dikerjakan bersama oleh TNI AD/ Kodim 0318, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Propinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten Natuna dengan tema, Wujudkan Swadaya Pangan Nasional Berkelanjutan.

Sebelumnya, menurut Dandim 0318/Natuna Letkol Inf Ucu Yustiana, Sip. selaku pelaksana dan pendamping program yakin kegiatan sukses sesuai target.

"Kedaulatan Negara berawal dari kedaulatan ekonomi melalui ketahanan pangan, program bersama ini adalah bentuk dukungan TNI pada swadaya pangan secara nasional, khusus di Natuna target awal 500 hektare, karena keterbatasan kelompok tani, maka target menjadi hanya 150 Hektare.

Pengurangan kembali terjadi disebabkan pembatasan untuk penghematan lahan oleh kementerian. Sekarang, Natuna berkewajiban 137 hektare saja, kegiatan dimulai Februari sampai dengan Desember namun dipercepat target kita kegiatan penanaman harus rampung September".

Ucu Yustiana mengakui program cetak sawah di Kabupaten Natuna memiliki kendala tersendiri.

"Program ini sangat berat untuk wilayah Natuna, di samping keterbatasan kelompok tani hal lain adalah irigasi juga menjadi masalah, sejauh ini baru Desa Tapau saja yang memiliki saluran irigasi".

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, mendukung penuh kegiatan tersebut dan mengimbau kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna untuk mengkonsumsi beras lokal.

"Kita bangga atas terselenggara kerja sama ini, program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan dimulai dari daerah perbatasan karena dianggap daerah Natuna adalah salah satu kawan rawan krisis pangan, saya berharap petani kita siap, jangan sampai malah TNI-nya yang bekerja, kita hanya bisa mensupport kembali kepada petaninya mau atau tidak, TNI hanya mendampingi."

"Mari kita dukung bersama oleh semua pihak khusus pejabat di lingkungan Pemkab Natuna saya imbau jika sudah ada hasil panenya agar mengkonsumi beras lokal tidak lagi makan beras inport, harapan saya dengan program ini perekonomian warga meningkat, kita sadar natuna hanya memiliki daratan 0,75 % saja, karena itu harus kita manfaatkan dengan baik. Kita juga harus gunakan kesempatan ini khususnya dinas pertanian harus komitmen, jika mengharap dana APBD kita tidak sanggup, mari bersama-sama kita perhatikan hal ini agar tidak gagal," kata Ngesti. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE