Karimun (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menambah rute penerbangan dari wilayahnya ke Dabosingkep, Lingga.
"Alhamdulillah, rute sekarang sudah bertambah, tadinya hanya ke Pekanbaru, kini ke Dabo juga," kata Kepala Dinas Perhubungan Fajar Harison Abidin kepada Antara saat dihubungi di Karimun, Rabu.
Penambahan rute penerbangan ini, kata Fajar, telah melalui tahapan-tahapan yang harus dilengkapi oleh pemerintah daerah.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pesawatnya sudah terbang ke Dabo," katanya.
Untuk pesawat yang melayani penerbangan di Bandara Raja Haji Abdullah (dulu Bandara Bati), Kecamatan Tebing ke Pekanbaru maupun Dabosingkep, menurut dia, masih dilayani pesawat perintis tipe ATR 72 dan pesawat Susi Air menggunakan pesawat Cassa C-212 yang berkapasitas 15 penumpang.
Sedangkan untuk pesawat komersial lainnya, pihaknya telah mengupayakan untuk dilayani maskapai lain, salah satunya Sriwijaya yang telah memberi kepastian akan melayani rute tersebut.
"Lion Air masih dalam proses, kita harapkan Lion Air juga melakukan hal yang sama," katanya
Ia mengatakan, maskapai lainnya masih melihat potensi profit di Karimun.
Selain itu, khusus untuk penambahan landasan pacu bandara, pihaknya masih menunggu kajian dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk penambahan landasan pacu selanjutnya.
"Penambahan `runway` sedang dikaji amdalnya oleh Dishub Provinsi," katanya.
Kajian amdal diperlukan untuk penambahan panjang landasan pacu dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter.
Terpisah, Kepala Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA) Saptono mengatakan, pihaknya siap melayani calon penumpang penerbangan.
"Kami selalu siap, memang dalam waktu dekat ini rute penerbangan kami tidak hanya ke Pekanbaru, tapi ke Dabo juga," katanya.
Untuk penerbangan Karimum-Dabo, saat ini masih dilayani oleh pesawat perintis, pihaknya belum dapat memastikan kapan pesawat-pesawat komersial bisa mendarat di Bandara Bati tesebut.
"Masih dalam tahap kajian oleh Kementerian Perhubungan, masalah amdalnya," katanya.
Editor: Rusdianto
Komentar