Komisi VII: jargas rumah tangga harus dikembangkan

id jaringan gas,batam

Komisi VII: jargas rumah tangga harus dikembangkan

Perusahaan Gas Negara Persero Tbk

Batam (Antaranews Kepri) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron mengatakan penyambungan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga harus terus dikembangkan, demi memastikan masyarakat mendapatkan energi bersih yang lebih hemat.

"Kami berpandangan ini harus dikembangkan, dengan nilai manfaat diperbesar. Bila memungkinkan menjangkau seluruh Indonesia," kata dia usai mengunjungi rumah yang terpasang jargas di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Baca juga: Komisi VII DPR tinjau jaringan gas Batam

Saat ini, jargas rumah tangga baru terpasang di beberapa daerah, antara lain di Batam sebanyak 4.000-an sambungan dan di Cirebon sebanyak 20.000-an sambungan.

Di luar negeri, kata dia, sudah tidak ada lagi yang menggunakan tabung. Gas dalam tabung relatif lebih berbahaya, karena bentuknya gas yang dipadatkan.

Menurut dia, jargas yang dilaksanakan pemerintah bersama Perusahaan Gas Negara sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena lebih mudah dan murah ketimbang gas elpiji.

"Dengan ada jaringan gas, tidak perlu antre cari gas dalam tabung, pakai ongkos transportrasi lagi. Enggak ada cemas malam hari karena gas habis," kata dia.

Lebih dari itu, penggunaan energi baik itu lebih hemat. Menurut dia, harga yang harus dibayarkan untuk membayar gas alam hampir separuh separuh dari elpiji.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan oemerintah terus membangun jaringan gas untuk rumah tangga di seluruh nusantara.

"Pemerintah setiap tahun menganggarkan, tapi APBN terbatas. Tahun ini pemeirntah membangun 87.000 sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia," kata dia.

Untuk Batam, ia mengatakan, bila warga ingin rumahnya disambung jaringan gas, maka bisa meminta untuk disambungkan melalui PGN. Bila permintaahn sudah mencapai ratusan hingga ribuan, baru dapat direalisasikan.

"Tergantung permohonan masyarakat, selama ada penambahan permohonan. Tapi dikumpulin dulu biar murah. Biar bisa sekaligus, biar enggak mahal," kata dia.

Sementara itu, warga perumahan di Kecamatan Batuaji, Eka, mengatakan penggunaan gas dari jargas lebih murah ketimbang gas elpiji.

"Dulu saya bisa habis 3 tabung dalam sebulan. Kalau di sini harganya Rp18.000 per tabung, jadi habis Rp54.000. Sedangkan pakai jargas hanya Rp38.000 rata-rata sebulan," kata dia yang sudah setahun menggunakan jargas.

Menurut dia, menggunakan jargas juga lenih nyaman dan aman.

"Sedari awal sudah dijelaskan, gas ini lebih ringan, jadi lebih nyaman," kata dia. Baca juga: Kementerian ESDM lanjutkan Program Batam Kota Gas

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE