REI targetkan pembangunan seribu rumah murah

id REI targetkan pembangunan seribu rumah murah, REI BATAM

Kata Ahyar salah satu yang membuat harga jual rumah tinggi disebabkan biaya untuk menyambung listrik dan air cukup mahal
Batam (Antaranews Kepri) - Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam menargetkan pembangunan seribu unit rumah murah pada 2018 guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah di kota industri tersebut.

"Target tahun ini kita bisa dapat seribu unit rumah murah, kalau tahun lalu kita bangun 800 unit," kata Ketua DPD REI khusus Batam, Ahyar Arfan, di Batam, Jumat.

Ahyar mengatakan saat ini segmen penjualan rumah non subsidi menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga para developer di Kota Batam beralih untuk membangun rumah bersubsidi.

Selain itu kata Ahyar, tahun ini REI telah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak dalam pembangunan rumah murah. Salah satunya PLN Batam yang memberikan penyambungan listrik dengan daya enam ampere.

"Selama ini mereka (PLN Batam) hanya mau menyambungkan listrik dengan daya 10 ampere," ujar Ahyar seraya menambahkan hal itu sangat membantu para developer untuk menjual hunian dengan harga yang lebih murah.

Selain itu perbankan salah satu BTN telah memberikan dukungan penuh kepada para developer untuk penjualan rumah murah.

"Kalau BTN sudah jelas dukungannya 1000 persen dari segala market, termasuk untuk rumah-rumah murah," kata Ahyar.

Ahyar menambahkan pihaknya sedang mengupayakan agar PT Adhya Tirta Batam (ATB) mau mengikuti langkah PLN Batam yang mau menyambungkan listrik dengan daya rendah ke rumah murah.

"Sekarang ini kita sedang meminta kepada ATB agar bisa memberikan sambungan yang spesial untuk rumah murah," ujar Ahyar.

Kata Ahyar salah satu yang membuat harga jual rumah tinggi disebabkan biaya untuk menyambung listrik dan air cukup mahal. Sehingga para developer kesulitan untuk memasarkan pemukinan yang telah dibangun dengan harga terjangkau.

"Karena yang membayar pertama kali itu developer, kalau harganya (penyambungan) sama sengan rumah non subsidi temen-temen lebih memilih menjual yang non subsidi," kata Ahyar.

Pihaknya bahkan telah membicarakan terkait rumah murah tersebut dengan Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo.

Pada kesempatan itu pihaknya menyampaikan ke Kepala BP Batam mengenai upah yang diterima para pekerja di Kota Batam.

"Saya tidak punya data yang valid tapi kira-kira 70 persen pekerja di Batam itu gajinya Rp4 juta, kalau tidak kita bantu mereka untuk memiliki rumah siapa yang mau menyediakan," ujar Ahyar.

Bahkan lanjut Ahyar untuk membeli rumah susun (Rusun) cicilan yang harus dikeluarkan para pekerja sekitar Rp2,5 juta per bulan.

"Nah dengan bantuan kredit yang disalurkan BTN mereka bisa cicil sekitar Rp1 juta sebulan," kata Ahyar.

Selain itu pihaknya berharap untuj program rumah murah tersebut dapat didukung Pemkot Batam terutama bagi tenaga honorer.

Karena lanjut Ahyar jika Pemkot menjamin, maka akan lebih mudah bagi perbankan untuk memberikan kredit kepemilikan rumah murah bagi tenaga honorer tersebut. (Antara)
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE