Tanjungpinang (Antaranews.Kepri) - Penceramah Syeikh Ali Jaber mengajak aparat keamanan TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Kepulauan Riau untum senantiasa bersinergi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk mensukseskan Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
"Sebentar lagi kita akan melaksanakan Pemilu. Saya pikir semua berkewajiban dan berhak memilih pemimpin yang terbaik bagi negeri tercinta ini. Namun, perbedaan pilihan jangan sampai memicu perpecahan di antara sesama kita," ujar Syeikh Ali Jaber saat menyampaikan ceramah dalam Tabligh Akbar memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, di Gedung Daerah, Tanjungpinang.
Selain itu, Ustadz yang kerap mengisi ceramah di televisi nasional ini juga menuturkan, dinamika jelang tahun politik juga harus diwaspadai bersama. Apalagi menyangkut persoalan yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. Seperti halnya ujaran kebencian, isu SARA, agama dan sebagainya.
Tabligh Akbar ini terselenggara berkat kerjasama antara Kepolisian Daerah (Polda) dan Pemerintah Provinsi Kepri.
Dalam kesempatan ini, Kapolda Kepri Irjen Pol Andav Budhi Revianto berharap pergantian tahun ini menjadi momentum perubahan bangsa, khususnya Kepulauan Riau menjadi lebih baik lagi.
"Mari kita jadikan momentum peringatan 1 muharram ini untuk mempererat tali silaturrahmi, rasa persatuan dan kesatuan dalam menjaga Indonesia. Khususnya Kepri agar semakin aman dan damai," kata Andav.
Hadir dalam Tabligh Akbar ini diantaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Sekda, Kepala OPD Pemprov Kepri, Bupati/Walikota, anggota DPRD, Forkopimda, jajaran TNI-Polri, tokoh masyarakata, serta ribuan masyarakat di wilayah Kota Tanjungpinang dan sekitarnya. (Antara)
Syeikh Ali Jaber serukan pemilu damai di Kepri
Syeikh Ali Jaber berfoto bersama dengan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Kapolda Kepri serta sejumlah pejabat lainnya. Usai mengisi tausiah dalam tabligh akbar 1 Muharram di Gedung Daerah Tanjungpinang. (Antara News Kepri/Ogen)
Dinamika jelang tahun politik juga harus diwaspadai bersama. Apalagi menyangkut persoalan yang berpotensi memecah belah bangsa seperti halnya ujaran kebencian, isu SARA, agama dan sebagainya.
Komentar