Listrik untuk warga pulau penyangga

id PLN

Listrik untuk warga pulau penyangga

Direktur Utama bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura (kiri) dan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menghidupkan aliran listrik di kantor Kelurahan Sijantung, yang merupakan salah satu pulau penyangga di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.(Antaranews Kepri/Messa Haris)

Pewarta Messa Haris

Batam (Antaranews Kepri) - Soni lama menatap ke atas langit-langit rumah salah seorang kerabatnya, mulutnya tidak berhenti mengucapkan syukur karena kampung mereka yang berada di Kelurahan Sijantung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kini teraliri listrik 24 jam penuh.

Selama ini kata Soni, warga Sijantung hanya dapat menikmati penerangan mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Dengan durasi lampu menyala hanya selama enam jam, warga Sijantung harus merogoh kocek Rp100 ribu per bulan.

Rupiah tersebut lanjutnya, digunakan untuk biaya bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan genset. "Masuknya listrik yang dialiri PLN Batam ke sini, seperti mukjizat bagi kami," kata Soni, di Batam, Senin.

Soni mengatakan selama ini masyarakat  Sijantung hanya menikmati listrik dengan daya dua ampere yang dialiri dari mesin genset milik Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Daya tersebut kata Soni, hanya dapat digunakan untuk menyalakan beberapa lampu peralatan elektronik lainnya.

Itu pun katanya, peralatan elektronik harus dinyalakan secara bergantian, agar listrik di rumah mereka tidak padam. "Kami tidak bisa mengucapkan apa-apa selain terima kasih kepada PLN Batam," katanya.

Lurah Sijantung, Danang Prilasandi berharap nantinya seluruh warganya mendapatkan pasokan listrik dari PLN Batam.

Saat kata Danang ada sekitar 160 warga Sijantung yang sudah mendaftar ke PLN Batam agar kediamannya dapat diliri listrik selama 24 jam.

"Jumlah warga kita ada 200 KK dan kami sangat apresiasi atas apa yang dilakukan bright PLN Batam," ujarnya.

Danang mengatakan, dengan dialirinya listrik ke Sijantung, pergerakan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut diyakininya akan meningkat.

Selama ini kata Danang, ibu-ibu di Kelurahan Sijantung memiliki kegiatan memproduksi virgin oil.  Pembuatan virgin oil ini, ada beberapa bagian yang prosesnya harus menggunakan listrik dan biasanya dikerjakan malam hari," paparnya.

Menurutnya dengan dialirinya listrik oleh PLN Batam ke Sijantung, jumlah produksi virgin oil akan meningkat.

Karena dapat dikerjakan pada siang hari. "Virgin oil ini biasanya dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke eks camp vietnam," paparnya.

 GM Services Business Unit (SBU) bright PLN Batam, Fransis Alzauri menambahkan pihaknya bersyukur dapat menambah elektrifikasi ke pelanggannya.

PLN batam kata Fransis, akan fokus mengaliri listrik ke pulau-pulau sekitar Kota Batam. "Saat ini hanya tersisa beberapa area saja di Kecamatan Galang yang belum dialiri listrik oleh PLN Batam, yaitu Kampung Kalat, Kampung Melayu, Kampung Monggak dan Pasir Panjang," katanya.

Pihaknya memperkirakan dapat mengaliri seluruh area di Kecamatan Galang pada Oktober mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional.

Fransis menambahkan, untuk mengaliri listrik ke wilayah hinterland PLN Batam tidak menemukan kendalan apa pun.

Menurutnya, apabila di daerah hinterland yang dituju tidak memiliki jembatan, pihaknya akan menarik kabel bawah laut.

"Atau bisa juga kita bangun pembangkit, intinya yang bisa kita jangkau akan kita aliri semuanya," ujarnya.

Kata dia, PLN Batam  menginvestasikan Rp5 miliar untuk melistriki pemukimanan warga Kota Batam di pulau-pulau  penyangga.

Dari jembatan satu barelang, pihaknya membangun sekitar enam kilometer Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) hingga ke Kelurahan Sijantung.

Pembangunan SUTM, lanjutnya menelan dana sekitar Rp5 miliar. "Semua investasi itu dikeluarkan oleh PLN, tidak ada sedikit pun di bebankan kepada pelanggan," ujarnya.

Menurut Fransis, beban yang diberikan kepada pelanggan hanya biaya instalasi dan Sertifikat Layak Operasi (SLO).

Karena lanjutnya, hal itu merupakan ketentuan Undang-Undang."Siapa pun pelanggan PLN wajib ada SLOnya," paparnya.

Kata Fransis, total pelanggan di Sijantung ada sekitar 260 Kepala Keluarga (KK). Setelah Sijantung, PLN Batam akan  mengaliri listrik ke beberapa perkampungan lainnya yang berada di Rempang Cate, Kecamatan Galang.

2019 seluruh pulau peyangga teraliri listrik

Direktur Utama bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura, mengatakan seluruh pemukiman masyarakat di pulau penyangga Kota Batam akan dialiri listrik24 jam  oleh bright PLN Batam pada 2019 mendatang.

Saat ini katanya, rasio elektrifikasi di Kota Batam telah mencapai 98,4 persen. "Itu termasuk sambungan listrik ke 'hinterland' dan ini rasio elektrifikasi tertinggi di wilayah Provinsi Kepri," katanya.

Pada 2018 kata Dadan, bright PLN Batam fokus terhadap pengembangan jaringan di Pulau Rempang-Galang.

Kata Dadan, totalnya ada empat kelurahan yang sudah disuplai yaitu Sembulang,  Sijantung, Rempang Cate dan Setokok.

"Itu telah tersambung listrik bright PLN Batam dengan panjang jaringan SUTM 33 Kms, SKTM 9 Kms, SUTR 2 Kms," katanya.

Dadan mengatakan, dengan panjang jaringan tersebut, jumlah pelanggan yang telah tersambung listrik dari PLN Batam sudah 569 sambungan.

Terdiri dari rumah, sosial dan pemerintah. "Rencananya sampai akhir 2018, kita kembali akan menyalurkan listrik ke beberapa kampung lainnya di Kelurahan Sembulang yaitu Tanjung Banun, Dapur 6 dan Sungai Buluh," ujarnya.

Sambungan tersebut kata Dadan, pihaknya akan mengeluarkan dana dengan total investasi Rp7,7 miliar. Pada 2019 PLN Batam kata Dadan, berencana membangun jaringan kelistrikan di delapan kampung di Kelurahan Sembulang.

Yaitu Air Naga, Kelingking, Kalat, Monggak, Pasir Panjang, Baru dan Tanjung Cakang," ujarnya. "Jadi total ada 17 Kms SUTM, 22 Kms SKTM dan kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan serta keandalan pasokan listrik dengan beberapa program yang memudahkan masyarakat dalam menikmati listrik bright PLN Batam," ujarnya.

Menurut Dadan pada 2019, pihaknya yakin seluruh pulau-pulau di sekitar Kota Batam dapat dialiri listrik. "Tinggal 1,6 persen saja yang belum teraliri listrik di pulau Batam ini dan kami yakin 2019 bisa kita atasi," ujarnya.

Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dan mendorong agar PLN Batam dan PLN Riau dapat menjawab kebutuhan listrik masyarakat di Kepualuan Riau.

Karena kata Nurdin, dengan adanya listrik ekonomi kerakyatan akan berkembang, pendidikan berjalan dan program lainnya akan berjalan maksimal.  "Ketersediaan listrik ini merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE