Lingga (Antaranews Kepri) - Desa Resun Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga memanfaatkan dua tahap Dana Desa (DD) untuk membangun Gelanggang Olahraga (GOR) berstandar nasional. Proyek GOR yang nantinya akan memiliki lapangan bola voli dan bulutangkis itu yang pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2017 yang lalu dan diprediksi akan selesai pada akhir tahun 2018.
"GOR ini kita anggarkan melalui dua tahap, dan tahap pertama sudah selesai tahun ini setelah pencairan DD tahap akhir akan finishing," kata Kepala Desa Resun Karmawanto, Jumat (9/11).
Menurut Karmawanto, jika sudah selesai, GOR tersebut akan menjadi satu-satu di pulau Lingga yang memiliki kapasitas penonton 2000 orang. Dia menyebut, nantinya di lokasi tersebut juga akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan GOR yang diberi nama Batu Gajah Lingga (BGL) itu mendapatkan apersiasi berbagai pihak, baik DPRD Lingga, maupun Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga. Fasilitas pendukung kegiatan olahraga itu didirikan di atas lahan yang semula adalah lapangan sepakbola.
Karmawanto berharap, setelah selesai pembangunan, fasilitas tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan desa.
"Nantinya GOR ini kami akan serahkan pengelolaannya, kepada BUMDes agar dapat menabah pendapatan desa, karna selain GOR nanti juga bisa digunakan untuk kegiatan lain," ujarnya.
Ketua BPD Desa Resun Rusli mengatakan, masyarakat sudah menanti pembangunan GOR tersebut sejak lama. Lantaran mendapat beberapa kendala teknis, pelaksanaan konstruksi baru dapat dimulai tahun 2017.
Selain itu, menurut Rusli potensi peningkatan PAD dari GOR BGL cukup besar, karena letak Desa Resun yang strategis, berada dekat ibukota Kabupaten Lingga dan Lingga Utara, maupun Senayang.
"Kami posisinya berada di tengah-tengah, ditambah lagi infrastruktur pendukung seperti jalan juga cukup memadai sehingga kami optimistis akan ada pemasukan dari GOR ini," ujar Rusli.
Selain membangun GOR berstandar nasional, Desa Resun juga sedang mengembangkan fasilitas pariwisata dengan memanfaatkan DD, yakni penyempurnaan sarana di obyek wisata air terjun Resun.
"Dampak Dana Desa ini cukup terasa, meskipun di beberapa desa ada permasalahan, hal itu dikarenakan SDM yang mengelolanya kurang memadai," sebutnya.
Berita Terkait
Imam desa di Sulsel diduga dikeroyok
Selasa, 19 Maret 2024 7:26 Wib
Kejagung terima laporan dugaan korupsi LPEI dari Menkeu
Senin, 18 Maret 2024 11:14 Wib
Pemkab Natuna berikan dana hibah ke pengurus rumah ibadah
Senin, 18 Maret 2024 10:00 Wib
Lansia yang hilang di Desa Selaut Natuna ditemukan meninggal
Minggu, 17 Maret 2024 5:42 Wib
Basarnas Natuna lakukan pencarian lansia hilang di Desa Selaut
Kamis, 14 Maret 2024 16:03 Wib
Pemerintah Inggris janjikan dana untuk melindungi Muslim
Selasa, 12 Maret 2024 10:31 Wib
Donald Trump disebut akan berhenti danai perang di Ukraina jika menang pilpres
Senin, 11 Maret 2024 13:00 Wib
Pemkab Natuna beri sarapan sehat kepada balita stunting
Minggu, 10 Maret 2024 15:04 Wib
Komentar