Sofa sabut kelapa siap sambut Jokowi di Lingga

id UMKM

Sofa sabut kelapa siap sambut Jokowi di Lingga

Sejumlah perajin sedang menyelesaikan pembuatan sofa sabut kelapa di LIngga, Jumat (9/11). Industri kerajinan sabut kelapa menggesa sejumlah pesanan yang akan dipamerkan saat Jokowi berkunjung. (Antara Kepri/Nurjali)

Lingga (Antaranews Kepri) - Sejumlah perajin mebel berbahan sabut kelapa di Desa Resang, Singkep Pesisir, Lingga menggesa pembuatan sofa untuk menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan pada 21 November 2018. Sofa buatan industri kecil itu rencananya akan digunakan untuk tempat duduk Jokowi dan rombongan saat mengunjungi Dabosingkep.

"Kita sudah komunikasi mudah-mudahan tidak ada kendala lagi, sudah dijadwalkan tanggal 21 November 2018, atau pada pertengahan bulan ini," kata Bupati Lingga Alias Wello, Jumat, (9/11).

Menurut Alias Wello, kunjungan ke Lingga nanti Jokowi direncanakan akan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) Indonesia, Festival Kelapa Indonesia dan menyaksikan penandatanganan kerjasama investasi di bidang kelapa dan perikanan yang diperkirakan senilai Rp1,650 triliun.

"Jadi nanti tamu-tamu akan duduk di kursi meubel yang kita produksi sendiri dari sabut kelapa," sebutnya.

Selain mengikuti rangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan, kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Lingga menurut Bupati Lingga Alias Wello juga disejalankan dengan hari jadi Kabupaten Lingga yang ke 15 tahun. 

"Nanti pak presiden juga akan diberi gelar Sri Utama Mahkota Negara, oleh LAM," sebutnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI), Ady Indra Pawennari berharap sofa kreasi sabut kelapa "Made in Lingga" itu, dapat berkembang mengikuti tren kekinian dan menjadi produk unggulan Lingga yang berbasis pemanfaatan bahan baku dari sumber daya lokal.

"Ini patut kita apresiasi dan dukung penuh. Apalagi, bahan bakunya dari serat sabut kelapa yang sangat mudah ditemui di sekitar lingkungan kita. Ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan kita pada busa yang mayoritas masih impor," katanya.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE