Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Anggota Fraksi Kebangkitan Nasional DPRD Provinsi Kepri, Sirajudin Nur mengkritisi kondisi APBD daerah setempat dari tahun ke tahun terus mengalami defisit.
Dia pun berharap, proyeksi pendapatan Pemprov Kepri di tahun 2019 mendatang dapat tercapai, sehingga tidak mengalami kendala defisit seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau pun defisit, tidak sebesar tahun sebelumnya. Di mana, tahun 2018 ini defisit kita mencapai Rp500 miliar," ungkapnya, Senin (10/12).
Selain itu, politisi PKB ini turut meminta Pemprov Kepri memaksimalkan regulasi terkait perda pajak dan retribusi daerah agar dapat mendorong pendapatan asli daerah.
Ia juga menyoroti keberadaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Kepri, yaitu PT Pembangunan Kepri dan BUP PT Pelabuhan Kepri yang sejauh ini belum mampu menyumbang pendapatan ke kas daerah.
Bahkan salah satu di antaranya, ialah PT Pembangunan Kepri justru dikabarkan terlilit utang miliaran rupiah.
"Kami minta Pemprov Kepri melakukan upaya, bagaimana BUMD ini optimal dalam mengelola pendapatan asli derah dari sektor-sektor yang ada," tuturnya.
Berita Terkait
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
KPU Natuna membuka pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:16 Wib
Anggota Kompolnas minta atasan 5 oknum polisi terlibat narkoba untuk diperiksa
Selasa, 23 April 2024 10:23 Wib
Direktur RSUD RAT Pemprov Kepri mundur karena lanjutkan pendidikan
Senin, 22 April 2024 19:36 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Komentar