Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam menunggu keputusan Presiden Joko Widodo terkait rencana penetapan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"KEK sudah berjalan, aturannya tinggal keputusan Presiden," kata Kepala BP Kawasan Batam Muhammad Rudi di Batam, Kepulauan Riau, Senin.
Setelah Presiden Joko Widodo dilantik kembali, menurut dia, kebijakan itu segera turun, karena itu permintaan Presiden.
"Sudah di beliau, tinggal turun," kata pria yang juga menjabat Wali Kota Batam itu.
Ia mengatakan, baru 2 KEK yang disiapkan untuk Batam yaitu KEK perawatan dan perbaikan pesawat (maintanance, repair and overhoul/MRO) Bandara Hang Nadim dan KEK Nongsa Digital Park.
Setelah itu, katanya, akan ditetapkan KEK rumah sakit, KEK pelabuhan dan lainnya.
Untuk awal, memang baru 2 KEK, agar bisa menjadi contoh bagi KEK lainnya.
"Contoh KEK bisa mempercepat usaha dan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Bila sesuai rencana, maka kebijakan itu sudah memiliki payung hukum pada awal November 2019.
Dalam kesempatan itu, Rudi menyampaikan dukungan pada rencana Presiden untuk merancang UU baru terkait investasi sesuai dengan isi pidatonya.
"UU baru tentang investasi kami sepakat, semoga bisa jalan," kata dia.
Sementara itu, pengamat KEK Suyono Saputro berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkuat daya saing Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan ekonomi dalam periode jabatannya yang kedua.
"Apalagi sejak ditetapkannya wali kota ex-officio Kepala BP Batam seharusnya rencana Presiden Jokowi untuk menuntaskan kendala perizinan dan transformasi FTZ menjadi KEK bisa terwujud," kata pria pengajar ekonomi di Universitas Internasional Batam.
Menurut dia, dalam menyikapi tren bisnis global yang semakin dinamis dan persaingan antarkawasan investasi semakin ketat, pemerintah harus mengubah paradigma pengembangan FTZ Batam, termasuk Bintan dan Karimun agar menjadi lebih dinamis dan mengikuti perubahan tren global
Satu di antaranya, kata dia, dengan memulai dan menjajaki penetapan KEK yang lebih fleksibel dan memiliki insentif yg lebih banyak.
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Bandara Internasional Minangkabau Kamis ditutup sementara akibat erupsi Marapi
Kamis, 28 Maret 2024 11:20 Wib
200 peserta mudik gratis di Batam ke Jakarta naik KM Kelud
Rabu, 27 Maret 2024 19:14 Wib
Pemko Batam siapkan Rp62 miliar untuk THR ASN
Rabu, 27 Maret 2024 17:15 Wib
Komentar