Tanjungpinang (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana menegaskan tidak ada kesengajaan terkait bocornya identitas pasien COVID-19 kepada publik.
"Hari itu salah kilaf. Saya salah masukkan data itu. Saya masukkan ke dalam grup Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri yang jumlahnya terbatas," katanya di Tanjungpinang, Jumat.
Ia mengatakan sudah menjelaskan kepada polisi bahwa data tersebut bocor disebabkan dirinya masuk dalam sejumlah grup WhatsApp yang berhubungan dengan penanganan COVID-19.
"Saya sudah klarifikasi kepada pihak Polres Tanjungpinang, duduk permasalahan sebenarnya," kata Tjetjep.
Tjetjep beberapa hari lalu diminta klarifikasi oleh penyidik Satreskrim Tanjungpinang terkait data hasil pemeriksaan swab yang diterbitkan
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
Baca juga: Dinkes Kepri: Tidak semua kontak protokol harus swab dua kali
Data pasien negatif dan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Laboratorium BTKLPP Batam pada 31 Juli 2020 bocor. Dalam data itu, antara lain terdapat nama anggota polisi di Polres Tanjungpinang yang positif COVID-19.
Seharusnya, kata dia, data itu diserahkan kepada staf yang sehari-hari membuat rilis perkembangan COVID-19 di Kepri, dan juga kadinkes kabupaten dan kota. Data itu memang harus diberikan kepada mereka agar dapat mengetahui perkembangan COVID-19, sekaligus membuat rilis sesuai ketentuan.
"Saya tidak memiliki niat negatif. Tidak memiliki motivasi apapun, kecuali melaksanakan tugas-tugas sesuai kewenangan saya. Ini sudah saya jelaskan kepada pihak kepolisian," tuturnya.
Selain Tjetjep, pihak kepolisian mendalami kasus itu dari pejabat lainnya, seperti Plt Dirut Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) dr Sandri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Antara, data pasien COVID-19 tidak hanya satu kali itu saja tersebar. Pada hari berikutnya juga ada data pasien COVID-19 yang tersebar, termasuk di dalamnya ada identitas Gubernur Kepri Isdianto dan staf Pemprov Kepri yang positif COVID-19.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, data dari rilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang dipublikasikam hanya memuat identitas orang yang negatif COVID-19.
"Pasien positif COVID-19 hanya dihubungi oleh tim medis untuk mendapat penanganan," kata Tjetjep.
Berita Terkait
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
DJPb Kepri sebut Pendapatan Negara triwulan I 2024 tumbuh positif 20,15 persen
Rabu, 24 April 2024 7:03 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
KPU Natuna membuka pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:16 Wib
Direktur RSUD RAT Pemprov Kepri mundur karena lanjutkan pendidikan
Senin, 22 April 2024 19:36 Wib
Komentar