Semarang (ANTARA) -
"Konsep pelaksanaan Dieng Culture Festival tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni menyesuaikan standar operasional prosedur penanganan COVID-19," kata Ketua Panitia Dieng Culture Festival Alif Fauzi usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Dengan digelarnya Dieng Culture Festival secara virtual, masyarakat yang ingin menyaksikan tidak perlu datang ke Kawasan Dataran Tinggi Dieng, melainkan cukup dari rumah saja.
Ia menyebutkan beberapa kali digelar, Dieng Culture Festival sebelumnya mampu menghadirkan sekitar 100 ribu pengunjung, namun pada tahun ini pihaknya menargetkan penonton di akun media sosial yang nantinya menayangkan secara virtual.
"Iya, kalau saat ini targetnya adalah 'viewer' di media sosial yang menayangkan secara virtual, meski virtual, ini sebagai langkah pelestarian budaya," ujarnya.
Alif menjelaskan bahwa kegiatan Dieng Culture Festival akan dibuka Rabu (16/9) pagi dengan beberapa agenda seperti seminar webinar, penampilan kesenian tradisi dan dilanjutkan dengan pertunjukan musik "Jazz Atas Awan" pada malam harinya, sedangkan keesokan harinya dilaksanakan tradisi potong rambut gimbal.
"Semua acara tentu sesuai protokol kesehatan dan disaksikan di rumah saja melalui media sosial seperti YouTube, Facebook dan Instagram. Untuk potong rambut gimbal kami siapkan undangan 50 VIP," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung kegiatan Dieng Culture Festivasl dilaksanakan secara virtual, namun penyelenggara diharapkan mampu membuat kegiatan tetap memiliki daya tarik meski harus disaksikan lewat media sosial.
"Itu bagus dilaksanakan secara virtual. Tidak harus datang untuk menyaksikannya," ujarnya.
Ia mencontohkan gelaran Panggung Kahanan yang pernah dilakukan secara rutin di kompleks rumah dinasnya beberapa bulan lalu untuk membantu para seniman yang terdampak pandemi COVID-19.
Komentar