Gubernur Kepri: Tiga skenario berakhirnya COVID-19

id Covid-19 belum berakhir

Gubernur Kepri: Tiga  skenario berakhirnya COVID-19

Warga Tanjungpinang, Kepri, memakai masker cegah COVID-19. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Pjs. Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan terdapat tiga skenario berakhirnya pandemi COVID-19.

"Pertama, atas kehendak Yang Mahakuasa, karena dengan kehendaknya semua bisa berakhir, kun fayakun," kata Bahtiar di Tanjungpinang, Sabtu (7/11).

Kedua, lanjut dia, upaya dari umat manusia. Dengan obat-obatan dan vaksin yang terus diusahakan para ahli dan semoga formula terbaik ini bisa segera ditemukan.

Ketiga adalah skenario alam, yaitu virusnya melemah secara alamiah. Berhenti secara rapi itulah yang terjadi pada tahun 1916—1919 yang disebut Flu Spanyol.

Bahtiar mengemukakan bahwa berbagai upaya terbaik terus dilakukan agar tidak bertambahnya masyarakat yang terpapar pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, penyakit yang tersebar sepanjang ada interaksi dua orang atau lebih tanpa protokol kesehatan wabahnya menjadi ada.

"Di samping optimistis, kita harus menyiapkan psikologi diri kita sebagai pelayanan masyarakat sekaligus menyiapkan diri dalam skenario terburuk," katanya.

Bahtiar menyebut selama virus ini masih ada maka kewaspadaan semua terhadap COVID-19 harus tetap tinggi. Pemahaman ini harus terus disampaikan oleh semua komponen pemerintah dan masyarakat.

Ia juga meminta setiap orang harus membentengi diri supaya tidak terpapar COVID-19. Kalaupun terkena, tidak menularkan kepada orang lain dengan rumusnya harus menggunakan masker dengan benar sebagai alat pertahanan.

"Mari kita bersama-sama menahan lajunya penularan COVID-19, kita harus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jangan yang terpapar adalah keluarga kita, kita baru sadar bahayanya pandemi ini," ujarnya.

Bahtiar juga ingin kesediaan dan bantuan pemerintah kabupaten/kota beserta camat, lurah/kepala desa, forum RT RW beserta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari tingkat kecamatan sampai desa untuk menyosialisasikan pemakaian masker menjadi budaya hidup masyarakat.

"Kami ingin teman-teman RT RW, lurah/kades, camat yang langsung berintegrasi bersama masyarakat agar menduplikasikan protokol COVID-19. Supaya warga kita patuh terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE