Batam (ANTARA) - Satuan Tugas Khusus Perlintasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Provinsi Kepulauan Riau menggunakan Asrama Haji Batam sebagai lokasi karantina COVID-19 bagi PMI yang pulang ke Tanah Air melalui daerah itu.
"Asrama Haji kemarin sudah dipakai, sekitar hampir 150 orang," kata Komandan Satgassus Perlintasan PMI Kepri yang juga Komandan Korem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu usai peluncuran vaksinasi anak di Batam, Jumat.
Selama ini karantina bagi PMI yang negatif COVID-19 dilaksanakan di tiga rumah susun, yaitu Rusun Pemkot Batam Tanjunguncang, Rusun Batam, dan Rusun Putra Jaya. Namun, karena jumlah PMI yang kembali dari Malaysia dan Singapura bertambah pada akhir tahun maka Satgassus harus menyiapkan tempat lain.
Ia menyatakan, ribuan PMI telah mendaftar di KJRI Malaysia untuk pulang ke Tanah Air pada akhir tahun ini.
Kebijakan pemerintah pusat yang menambah waktu karantina COVID-19 menjadi 10 hari bagi PMI juga menjadi tantangan bagi Satgassus, karena harus menyiapkan berbagai kebutuhan pahlawan devisa selama berada di Batam.
"Kesulitan kami pada penampungan. Kami sudah lapor Gubernur dan Wali Kota untuk menyiapkan kantong-kantong untuk karantina terpusat," kata dia.
Selain Asrama Haji, pihaknya juga menyiagakan gedung Bapelkes Batam sebagai lokasi karantina COVID-19 bagi PMI.
Sampai saat ini, pihaknya tetap melakukan berbagai antisipasi agar seluruh PMI yang kembali ke Indonesia dapat terlayani dengan baik.
Saat ini, sekitar 2.500 orang PMI tengah menjalani karantina COVID-19, termasuk mereka yang menjalani secara mandiri di hotel-hotel yang sudah mendapatkan rekomendasi Satgassus.
"Asrama Haji kemarin sudah dipakai, sekitar hampir 150 orang," kata Komandan Satgassus Perlintasan PMI Kepri yang juga Komandan Korem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu usai peluncuran vaksinasi anak di Batam, Jumat.
Selama ini karantina bagi PMI yang negatif COVID-19 dilaksanakan di tiga rumah susun, yaitu Rusun Pemkot Batam Tanjunguncang, Rusun Batam, dan Rusun Putra Jaya. Namun, karena jumlah PMI yang kembali dari Malaysia dan Singapura bertambah pada akhir tahun maka Satgassus harus menyiapkan tempat lain.
Ia menyatakan, ribuan PMI telah mendaftar di KJRI Malaysia untuk pulang ke Tanah Air pada akhir tahun ini.
Kebijakan pemerintah pusat yang menambah waktu karantina COVID-19 menjadi 10 hari bagi PMI juga menjadi tantangan bagi Satgassus, karena harus menyiapkan berbagai kebutuhan pahlawan devisa selama berada di Batam.
"Kesulitan kami pada penampungan. Kami sudah lapor Gubernur dan Wali Kota untuk menyiapkan kantong-kantong untuk karantina terpusat," kata dia.
Selain Asrama Haji, pihaknya juga menyiagakan gedung Bapelkes Batam sebagai lokasi karantina COVID-19 bagi PMI.
Sampai saat ini, pihaknya tetap melakukan berbagai antisipasi agar seluruh PMI yang kembali ke Indonesia dapat terlayani dengan baik.
Saat ini, sekitar 2.500 orang PMI tengah menjalani karantina COVID-19, termasuk mereka yang menjalani secara mandiri di hotel-hotel yang sudah mendapatkan rekomendasi Satgassus.