Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mendukung investor asal Jakarta PT. Big Marlin membangun pabrik pengolahan ikan di Selat Lampa, Kabupaten Natuna.
Ansar menyebut selama tidak ada fasilitas pengolahan ikan di daerah perbatasan tersebut, sehingga sulit untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat nelayan.
"Kita siap bantu fasilitasi, inventarisir izin-izin apa saja yang diperlukan. Intinya membantu nelayan lokal agar sama-sama menguntungkan, belum lagi ke depan akan ada dana-dana CSR dari perusahaan" kata Gubernur Ansar saat menerima kunjungan Perusahaan PT. Big Marlin di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (25/4).
Ansar menyampaikan selain bertujuan menampung tangkapan nelayan lokal, rencana pembangunan fasilitas pengholahan ikan itu juga akan mendukung Natuna yang sampai saat ini masih minim investasi.
"Intinya fasilitasi secepat mungkin. Jangan sampai ada lagi izin-izin yang terhambat," ujar Ansar.
Baca juga: Tim SAR Natuna selamatkan warga yang jatuh ke laut
Sementara itu, Perwakilan Perusahaan PT. Big Marlin Tommy memaparkan pihaknya telah mendapatkan izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk kuota tangkap sejauh 30 mil ke atas.
"Selanjutnya kita wajib membongkar muatan di Selat Lampa. Namun karena selain cold storage, kita juga berencana membangun pabrik pengolahan ikan, maka itu membutuhkan area yang cukup besar," ujar Tommy.
Oleh karena itu, pihaknya menemui Gubernur Ansar terkait permohonan izin penggunaan lahan untuk keperluan pembangunan cold storage dan pabrik pengolahan. PT. Big Marlin juga berkomitmen akan mengakomodir hasil tangkapan nelayan lokal.
“Nantinya seluruh hasil tangkapan akan diolah mulai dari daging fillet, bakso dan sosis ikan, hingga tepung ikan yang diolah dari tulang ikan,” katanya menegaskan.
Baca juga: Empat desa wisata di Kepri masuk 300 besar ADWI 2022
Ansar menyebut selama tidak ada fasilitas pengolahan ikan di daerah perbatasan tersebut, sehingga sulit untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat nelayan.
"Kita siap bantu fasilitasi, inventarisir izin-izin apa saja yang diperlukan. Intinya membantu nelayan lokal agar sama-sama menguntungkan, belum lagi ke depan akan ada dana-dana CSR dari perusahaan" kata Gubernur Ansar saat menerima kunjungan Perusahaan PT. Big Marlin di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (25/4).
Ansar menyampaikan selain bertujuan menampung tangkapan nelayan lokal, rencana pembangunan fasilitas pengholahan ikan itu juga akan mendukung Natuna yang sampai saat ini masih minim investasi.
"Intinya fasilitasi secepat mungkin. Jangan sampai ada lagi izin-izin yang terhambat," ujar Ansar.
Baca juga: Tim SAR Natuna selamatkan warga yang jatuh ke laut
Sementara itu, Perwakilan Perusahaan PT. Big Marlin Tommy memaparkan pihaknya telah mendapatkan izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk kuota tangkap sejauh 30 mil ke atas.
"Selanjutnya kita wajib membongkar muatan di Selat Lampa. Namun karena selain cold storage, kita juga berencana membangun pabrik pengolahan ikan, maka itu membutuhkan area yang cukup besar," ujar Tommy.
Oleh karena itu, pihaknya menemui Gubernur Ansar terkait permohonan izin penggunaan lahan untuk keperluan pembangunan cold storage dan pabrik pengolahan. PT. Big Marlin juga berkomitmen akan mengakomodir hasil tangkapan nelayan lokal.
“Nantinya seluruh hasil tangkapan akan diolah mulai dari daging fillet, bakso dan sosis ikan, hingga tepung ikan yang diolah dari tulang ikan,” katanya menegaskan.
Baca juga: Empat desa wisata di Kepri masuk 300 besar ADWI 2022