Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Dishub Kepri) menerapkan transaksi nontunai di Pelabuhan Roro Tanjunguban, Kabupaten Bintan dan Pelabuhan Tanjung Punggur, Kota Batam untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang.

Kepala Dishub Kepri Junaidi, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan, penerapan transaksi nontunai melalui aplikasi khusus sebaiknya dilakukan untuk mempermudah ASDP meningkatkan pelayanan, sekaligus mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang antre di Pelabuhan Roro Tanjunguban dan Batam.

"Berdasarkan hasil evaluasi kami selama arus mudik, kami mendorong agar PT ASDP menerapkan transaksi nontunai sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan penumpang di pelabuhan," katanya.

Junaidi mengatakan pembayaran nontunai melalui aplikasi khusus akan mempermudah penumpang melakukan transaksi tanpa harus antre di konter pemeriksaan tiket.

Saat ini, kata dia PT ASDP masih menggunakan transaksi dengan menggunakan kartu yang disediakan salah satu bank BUMN. Saldo pada kartu yang mirip seperti kartu ATM itu wajib diisi sesuai dengan harga tiket.

Harga tiket Kapal Roro rute Tanjunguban-Punggur mencapai Rp269.000, begitu juga sebaliknya. Penumpang kebanyakan mengisi saldo untuk pembayaran nontunai di satu konter sekitar pelabuhan.

Di pos pintu masuk pelabuhan, petugas menarik saldo yang ada di kartu sesuai harga tiket.

"Di setiap pintu masuk pelabuhan, hanya ada satu orang petugas yang melayani penumpang yang mengendarai kendaraan roda empat dan roda dua," ujarnya.

Baca juga:
 ASDP siapkan pelayaran malam antisipasi lonjakan penumpang Batam-Bintan
Tiga kabupaten di Kepri tanpa kasus aktif COVID-19


Menurut dia, kondisi itu menyebabkan terjadi antrean panjang kendaraan. Bahkan pada H-2 Idul Fitri 1443 Hijriah terjadi antrean kendaraan hingga di luar barisan.

Untuk mengurai kendaraan yang memadai lapangan parkir di pelabuhan, pada saat itu Junaidi meminta agar pos pelayanan dan konter pengisian saldo ditambah.

"Akhirnya perlahan-lahan kepadatan kendaraan mulai terurai setelah pos pemeriksaan tiket kapal dan konter pengisian saldo," ucapnya.

Dari kondisi itu, Junaidi minta agar transaksi nontunai melalui aplikasi khusus diberlakukan sehingga PT ASDP Batam tidak perlu menempatkan petugas di pos. Penumpang juga tidak perlu mengisi saldo pada kartu khusus untuk pembayaran tiket kapal.

"Ada macam-macam transaksi nontunai yang membuat energi kita tidak terkuras, namun membuahkan hasil yang maksimal. Saya pikir ASDP Batam mampu menerapkannya demi meningkatkan pelayanan," katanya.

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024