Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pariwisata menggelar kegiatan seni budaya bertajuk Bunge-Bunge Srindit di Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, untuk mempersiapkan Natuna menjadi UNESCO Global Geopark.
"Sebenarnya ini agenda rutin Dinas Pariwisata setia dua minggu sekali, dengan menggelar Geo Spot dan Bazar sekaligus pergelaran seni budaya, melibatkan Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Hardinasyah.
Ia mengatakan pergelaran seni budaya tidak hanya dilakukan pada saat kegiatan Geo Spot dan Bazar, namun telah memiliki jadwal tersendiri.
Baca juga:
Basarnas kenalkan alat keselamatan pada anak di Natuna
Nelayan Natuna kesulitan dapatkan BBM bersubsidi
"Telah kita fasilitasi khusus Sabtu malam atau malam Minggu dua kali dalam sebulan dengan tema Dendang Piwang, namun karena siswa siswi SMA Negeri 1 Bunguran Timur ingin tampil maka kita adakan pada hari ini dengan tema Bunge Bunge Srindit," kata dia.
Kegiatan melibatkan berbagai dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna serta komunitas dan penggiat seni budaya setempat agar semua pihak terlibat dalam mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark.
"Selain menghidupkan taman kota, karena ini di pusat kota, kita sejalankan juga dengan kegiatan Bazar melibatkan berbagai dinas terkait, seperti Perikanan, Disperindag, pemberdayaan perempuan dan lain - lain," ujarnya.
Selain mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark, kegiatan tersebut juga menurut dia dapat menunjang perekonomian masyarakat.
"Ternyata sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, seperti UMKM melalui bazar, omset mencapai puluhan juta rupiah meskipun kegiatan hanya beberapa jam saja, hari ini mencapai 10 juta rupiah, sebelumnya 14 juta rupiah dan sebelumnya lagi bahkan pernah mencapai 20 juta rupiah," ungkapnya.
Selanjutnya Dinas Pariwisata akan terus mengevaluasi dan melibatkan lebih banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Rencana pada HUT Kabupaten Natuna Oktober nanti akan digelar Natuna expo, dan itu juga akan menjadi daya tarik wisatawan selama satu minggu," kata dia.
Sementara, Pendamping Desa Pemajuan Budaya Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kabupaten Natuna, Nurizam menyambut baik kegiatan tersebut.
Menurut dia, hal ini sangat mendukung upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan dalam melestarikan budaya daerah.
"Selain untuk kepentingan pendidikan, ini tentunya berdampak pada pelestarian budaya dan pariwisata, serta ekonomi kreatif, dan tentunya juga mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark, semua saling berkaitan," kata Nurizam.
Baca juga:
Populasi penyu di Natuna menuru
JCH Natuna datang lebih awal ke asrama haji Batam
Selain itu, Ia juga melihat saat ini dampak kegiatan pergelaran seni budaya yang telah rutin dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna berdampak pada pelaku seni dan budaya setempat.
"Saya melihat ada dampak nyata dengan adanya acara seperti ini, kegiatan sanggar seni yang ada di Natuna dulunya sempat terhenti, sekarang mulai muncul kembali, inilah yang kita harapkan," kata Nurizam.
Ia juga berpendapat bahwa selain lingkungan hidup, menuju Natuna UNESCO Global Geopark peran sektor Pendidikan dan Budaya juga sangat besar. "Karena itu perlu terus kita galakkan," harapnya.
"Sebenarnya ini agenda rutin Dinas Pariwisata setia dua minggu sekali, dengan menggelar Geo Spot dan Bazar sekaligus pergelaran seni budaya, melibatkan Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Hardinasyah.
Ia mengatakan pergelaran seni budaya tidak hanya dilakukan pada saat kegiatan Geo Spot dan Bazar, namun telah memiliki jadwal tersendiri.
Baca juga:
Basarnas kenalkan alat keselamatan pada anak di Natuna
Nelayan Natuna kesulitan dapatkan BBM bersubsidi
"Telah kita fasilitasi khusus Sabtu malam atau malam Minggu dua kali dalam sebulan dengan tema Dendang Piwang, namun karena siswa siswi SMA Negeri 1 Bunguran Timur ingin tampil maka kita adakan pada hari ini dengan tema Bunge Bunge Srindit," kata dia.
Kegiatan melibatkan berbagai dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna serta komunitas dan penggiat seni budaya setempat agar semua pihak terlibat dalam mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark.
"Selain menghidupkan taman kota, karena ini di pusat kota, kita sejalankan juga dengan kegiatan Bazar melibatkan berbagai dinas terkait, seperti Perikanan, Disperindag, pemberdayaan perempuan dan lain - lain," ujarnya.
Selain mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark, kegiatan tersebut juga menurut dia dapat menunjang perekonomian masyarakat.
"Ternyata sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, seperti UMKM melalui bazar, omset mencapai puluhan juta rupiah meskipun kegiatan hanya beberapa jam saja, hari ini mencapai 10 juta rupiah, sebelumnya 14 juta rupiah dan sebelumnya lagi bahkan pernah mencapai 20 juta rupiah," ungkapnya.
Selanjutnya Dinas Pariwisata akan terus mengevaluasi dan melibatkan lebih banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Rencana pada HUT Kabupaten Natuna Oktober nanti akan digelar Natuna expo, dan itu juga akan menjadi daya tarik wisatawan selama satu minggu," kata dia.
Sementara, Pendamping Desa Pemajuan Budaya Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kabupaten Natuna, Nurizam menyambut baik kegiatan tersebut.
Menurut dia, hal ini sangat mendukung upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan dalam melestarikan budaya daerah.
"Selain untuk kepentingan pendidikan, ini tentunya berdampak pada pelestarian budaya dan pariwisata, serta ekonomi kreatif, dan tentunya juga mendukung Natuna menuju UNESCO Global Geopark, semua saling berkaitan," kata Nurizam.
Baca juga:
Populasi penyu di Natuna menuru
JCH Natuna datang lebih awal ke asrama haji Batam
Selain itu, Ia juga melihat saat ini dampak kegiatan pergelaran seni budaya yang telah rutin dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna berdampak pada pelaku seni dan budaya setempat.
"Saya melihat ada dampak nyata dengan adanya acara seperti ini, kegiatan sanggar seni yang ada di Natuna dulunya sempat terhenti, sekarang mulai muncul kembali, inilah yang kita harapkan," kata Nurizam.
Ia juga berpendapat bahwa selain lingkungan hidup, menuju Natuna UNESCO Global Geopark peran sektor Pendidikan dan Budaya juga sangat besar. "Karena itu perlu terus kita galakkan," harapnya.