Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendorong masyarakat mengembangkan usaha budidaya jamur tiram karena punya peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
"Kalau hari ini sudah menghasilkan jamur krispi, tentu perlu mencari peluang yang lebih besar. Asalkan, punya kemauan yang kuat untuk menghasilkan inovasi dalam mengembangkan usahanya," kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma di Tanjungpinang, Selasa.
Rahma menyebut pihaknya melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) tengah menggelar pelatihan sekolah lapang jamur di Kelurahan Kampung Baru. Ini salah satu wujud pemerintah hadir untuk mendorong masyarakat agar bisa mengembangkan usaha jamur.
Baca juga:
KPU belum pastikan pemekaran Dapil Tanjungpinang Timur
Harga cabai di Tanjungpinang tembus Rp120 ribu
Melalui pelatihan tersebut, katanya, para peserta mendapatkan ilmu dan bisa bertanya langsung bagaimana pembudidayaan jamur tiram.
"Potensi produksi jamur ini punya peluang bisnis yang cukup besar, karena peluang usaha jamur tiram masih sangat maksimal untuk diupayakan dan sangat menjanjikan," ujar Rahma.
Ia menginginkan berkomitmen mendorong, memantau, dan membimbing agar peserta pelatihan bisa menghasilkan usaha yang berkesinambungan.
Rahma meminta para peserta betul-betul manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena pemkot akan mengevaluasi kegiatan budidaya jamur yang dilakukan para peserta.
"Saya ingin ada kegiatan ini berkesinambungan dan kita evaluasi keberadaan peserta, apa kemajuannya dan kendalanya. Jadi, kita tidak hanya membantu pelatihan saja, tapi juga membimbing sampai produksi hingga pemasarannya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP3 Tanjungpinang Yoni Fadri menjelaskan pelaksanaan pelatihan sekolah lapang jamur ini dilatarbelakangi masih terbatasnya pengetahuan masyarakat terkait dengan budidaya jamur.
Padahal, menurutnya, budidaya jamur ini punya peluang cukup besar di sektor agribisnis karena ketika masyarakat sudah bisa melakukan budidaya, tentunya akan ada hasil dan pemeliharaannya pun tidak rumit.
"Usaha budidaya jamur ini cukup menjanjikan ke depannya. Ini peluang bisnis yang sangat menguntungkan, karena proses budidayanya mudah dan cepat," sebutnya.
Baca juga:
Empat siswa SMP di Tanjungpinang tak lulus sekolah
Seorang calon haji asal Tanjungpinang gagal ke Tanah Suci
Yoni menyebut pelatihan ini diikuti 20 peserta yang berasal dari empat kecamatan se- Tanjungpinang. Peserta mulai dari pemula hingga yang pernah ikut budidaya jamur, bahkan ada juga yang sudah membudidayakan jamur, namun tidak tahu cara pemasarannya.
Peserta peserta akan diberikan teori dan praktek budidaya jamur dan juga pembelajaran bagaimana menjadi wirausaha jamur.
"Harapan kita setelah ini, para peserta juga bisa merekrut tenaga kerja ke depannya. Ini juga salah satu upaya kita dalam pemulihan perekonomian masyarakat Tanjungpinang," ucapnya.
Dalam pelatihan itu, lanjut Yoni, para peserta juga diberikan bantuan bibit jamur tiram, dedak padi, dan cincin baglog jamur.