London (ANTARA) - Biaya hidup di Inggris yang melonjak mendorong sebagian warganya untuk berjudi. Selain berjudi, mereka juga berinvestasi di mata uang kripto, dengan alasan mencukupi kebutuhan, kata GamCare, lembaga sosial yang menangani pecandu judi, Kamis.

GamCare menerima banyak telepon dari penerima bantuan sosial yang berjudi. Para penjudi berharap bisa menang agar bisa menutupi kebutuhan. Namun itu tidak terjadi, karena mereka kalah taruhan. Beberapa orang pulih dari kecanduan berjudi setelah tekanan finansial.

Masyarakat di Inggris, salah satu dari tujuh negara maju dalam G7, kini menghadapi angka inflasi yang tinggi mencapai 9,1 persen pada Mei, rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Bahkan Bank of England memperingatkan bahwa inflasi dapat menembus angka 11 persen pada Oktober.

Sebuah survei dengan 4.000 lebih responden oleh GamCare dan dirilis pada Kamis menunjukkan 46 persen di antaranya mengaku khawatir dengan kondisi keuangan mereka. Dari hasil penetilian itu ditemukan sebagian responden yanf berjudi dalam 12 bulan terakhir. Celakanya, sebagian besar dari mereka kehilangan uang akibat berjudi.

Sejumlah warga Inggris yang membeli Bitcoin dengan poundsterling enam bulan lalu juga berharap bisa memenuhi kebutuhan hidup. Namun mereka telah kehilangan 55 persen dari investasi mereka hingga Kamis. 

Sumber: Reuters

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Biaya hidup meroket, sebagian warga Inggris beralih ke judi dan kripto

Pewarta : Anton Santoso
Editor : Nikolas Panama
Copyright © ANTARA 2024