Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Ketua Harian Satuan Tugas COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengimbau masyarakat setempat untuk disiplin protokol kesehatan, khususnya di pusat keramaian, seperti terminal, bandara, pasar, dan perkantoran guna mengantisipasi COVID-19 varian baru XBB.

"Tempat-tempat keramaian harus dilaksanakan protokol kesehatan minimal 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," kata Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Selasa.

Menurutnya, upaya tersebut dilakukan agar penyebaran kasus COVID-19 di Kepri tidak naik kembali, seiring munculnya varian baru XBB.



Tjetjep menjelaskan kasus aktif COVID-19 di Kepri saat ini ada 55 orang, di antaranya di Batam ada 39 kasus, Tanjungpinang tiga kasus, Bintan enam kasus, dan Karimun tujuh kasus.

Jika dilihat dari jumlah kasus positif COVID-19 di Kepri, katanya, saat ini sudah menembus angka 66.159 ribu orang sejak awal kasus pada Maret 2020. Dari jumlah kasus tersebut, meninggal dunia 1.951 orang.

"Saat ini kasus positif COVID-19 di Kepri sudah menurun," ucapnya.

Ia mengatakan di Indonesia sudah ditemukan empat kasus COVID-19 varian XBB dan seluruhnya sudah sembuh. Sementara di Singapura sudah mencapai 4.631 ribu sejak 29 Oktober, dan kasus aktif COVID-19 di Singapura sudah mencapai 50.000 kasus.

Secara spesifik, menurutnya, varian XBB ini lebih cepat menular, tapi case fatality rate rendah. Di Singapura, dari 50.000 ribu kasus aktif yang dirawat di rumah sakit, rata-rata 150 kasus per hari, dan dari 150 kasus ini yang meninggal antara 5 hingga 10 persen.

Ia menyebut kasus-kasus yang meninggal ini merupakan para lansia atau yang memiliki komorbid dan tidak divaksin. Di Indonesia banyak kasus seperti ini, banyak yang tidak tervaksin, apalagi vaksin penguat.



"Arahan Menkes RI, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kepri wajib vaksin penguat pertama, setelah itu mengikuti vaksin penguat kedua yang akan dilaksanakan pada Desember 2022 sampai Januari 2023," ungkapnya.

Tjetjep Yudiana mengungkapkan prediksi Menkes Budi Gunadi Sadikin bahwa kasus COVID-19 varian XBB di Indonesia akan terjadi pada Februari 2023. Bahkan, menurut juru bicara COVID-19, kasus COVID-19 varian XBB akan lebih cepat lagi, yaitu pada Januari 2023.

"Kami mengimbau kepada Pemprov Kepri dan pemangku kepentingan terkait agar vaksinasi ditingkatkan kembali pada Desember 2022 dan Januari 2023 untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dari paparan COVID-19," katanya.

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025