Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menargetkan pemasangan baru instalasi listrik di seluruh rumah di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kepala Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Muhammad Darwin di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan pemasangan ini dilakukan karena masih ada 90 pulau yang memiliki penghuni belum teraliri listrik.
Salah satu kendala pemasangan listrik di pulau-pulau yakni belum ada jaringan listrik dan biaya pemasangan instalasi listrik jauh lebih mahal, sehingga Dinas ESDM turun tangan untuk pengerjaan ini.
Baca juga:
Batam masuk dalam daftar kandidat pembangunan bus rapid transit
Tunggakan Gaji PTK Non ASN Kepri akan dibayar pekan kedua November
Dinas ESDM pun menargetkan minimal pemasangan listrik baru di pulau-pulau berpenghuni sebanyak 1 persen, agar pada 2026 seluruh rumah di wilayah Kepri teraliri listrik.
"Sesuai target RPJMD 2021-2026, maka kami menargetkan tahun 2026 program Kepri terealisasi secara merata," ujarnya.
Namun, ia mengakui program penerangan hingga kawasan 3T membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, karena tidak dapat hanya mengandalkan anggaran daerah. Selama ini, perusahaan pertambangan ikut membantu melalui dana pertanggungjawaban sosial untuk menerangi rumah warga.
Selain itu, peran masyarakat di pulau-pulau, khususnya di kawasan 3T sangat besar dalam menyukseskan program Kepri Terang, melalui hibah lahan yang digunakan untuk pemasangan instalasi listrik.
Baca juga:
KPU Kota Batam sebut pemilih kalangan milenial mendominasi pada Pemilu 2024
Balai Latihan Kerja Natuna latih warga jahit pakaian
Saat ini sebanyak 635.593 rumah tangga atau 94,5 persen rumah tangga di Kepri sudah teraliri listrik, yang terdiri dari 631.806 unit rumah bersumber dari PLN, sedangkan listrik di 3.787 rumah lainnya bukan bersumber dari PLN.
Dari 325 desa dan kelurahan di Kepri, sebanyak 81 desa dan kelurahan teraliri selama 18 jam, serta 9 desa dan kelurahan yang teraliri listrik selama 7 jam. Selebihnya, rumah tangga di desa dan kelurahan lainnya sudah teraliri listrik selama 24 jam.
"Kami juga bekerja sama dengan PT PLN, dan mendorong agar listrik di pulau-pulau teraliri selama 24 jam," ucap Darwin.
Baca juga:
Keluarga korban kapal Shinsung yang karam di Taiwan minta pemerintah lakukan pencarian
Pemprov dan DPRD sepakati KUA-PPAS APBD Kepri 2023 sebesar Rp4,1 triliun
Pemkot Batam kembali laksanakan vaksinasi booster COVID-19
Gubernur Ansar serukan warga beli produk dalam negeri
Kepala Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Muhammad Darwin di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan pemasangan ini dilakukan karena masih ada 90 pulau yang memiliki penghuni belum teraliri listrik.
Salah satu kendala pemasangan listrik di pulau-pulau yakni belum ada jaringan listrik dan biaya pemasangan instalasi listrik jauh lebih mahal, sehingga Dinas ESDM turun tangan untuk pengerjaan ini.
Baca juga:
Batam masuk dalam daftar kandidat pembangunan bus rapid transit
Tunggakan Gaji PTK Non ASN Kepri akan dibayar pekan kedua November
Dinas ESDM pun menargetkan minimal pemasangan listrik baru di pulau-pulau berpenghuni sebanyak 1 persen, agar pada 2026 seluruh rumah di wilayah Kepri teraliri listrik.
"Sesuai target RPJMD 2021-2026, maka kami menargetkan tahun 2026 program Kepri terealisasi secara merata," ujarnya.
Namun, ia mengakui program penerangan hingga kawasan 3T membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, karena tidak dapat hanya mengandalkan anggaran daerah. Selama ini, perusahaan pertambangan ikut membantu melalui dana pertanggungjawaban sosial untuk menerangi rumah warga.
Selain itu, peran masyarakat di pulau-pulau, khususnya di kawasan 3T sangat besar dalam menyukseskan program Kepri Terang, melalui hibah lahan yang digunakan untuk pemasangan instalasi listrik.
Baca juga:
KPU Kota Batam sebut pemilih kalangan milenial mendominasi pada Pemilu 2024
Balai Latihan Kerja Natuna latih warga jahit pakaian
Saat ini sebanyak 635.593 rumah tangga atau 94,5 persen rumah tangga di Kepri sudah teraliri listrik, yang terdiri dari 631.806 unit rumah bersumber dari PLN, sedangkan listrik di 3.787 rumah lainnya bukan bersumber dari PLN.
Dari 325 desa dan kelurahan di Kepri, sebanyak 81 desa dan kelurahan teraliri selama 18 jam, serta 9 desa dan kelurahan yang teraliri listrik selama 7 jam. Selebihnya, rumah tangga di desa dan kelurahan lainnya sudah teraliri listrik selama 24 jam.
"Kami juga bekerja sama dengan PT PLN, dan mendorong agar listrik di pulau-pulau teraliri selama 24 jam," ucap Darwin.
Baca juga:
Keluarga korban kapal Shinsung yang karam di Taiwan minta pemerintah lakukan pencarian
Pemprov dan DPRD sepakati KUA-PPAS APBD Kepri 2023 sebesar Rp4,1 triliun
Pemkot Batam kembali laksanakan vaksinasi booster COVID-19
Gubernur Ansar serukan warga beli produk dalam negeri