Batam (ANTARA) - DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau meminta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat menghadirkan program nyata bagi pertumbuhan dan penguatan UMKM sebagai pilar ekonomi masyarakat.
Wakil Ketua I DPRD Batam Aweng Kurniawan mengatakan bahwa UMKM merupakan sektor yang paling membutuhkan dukungan kebijakan terukur, terutama di tengah peningkatan aktivitas investasi Batam.
“UMKM tidak boleh hanya menjadi pelengkap. Banyak masukan dari peserta tadi bahwa UMKM harus mendapat perhatian lebih dalam program kerja KADIN ke depan,” ujar dia.
Menurut Aweng, pembahasan di dalam Musyawarah Kota (Mukota) VIII Tahun 2025 menegaskan perlunya KADIN merumuskan strategi untuk meningkatkan daya saing UMKM, mulai dari akses permodalan, pelatihan bisnis, hingga pendampingan digitalisasi.
Ia menilai tantangan terbesar UMKM adalah keterbatasan akses pasar dan kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan industri.
“KADIN punya peran besar sebagai jembatan antara pelaku UMKM dengan dunia industri. Program konkret harus disiapkan agar UMKM bisa naik kelas dan ikut menikmati pertumbuhan ekonomi Batam,” kata Aweng.
Ia juga menyoroti kebutuhan kolaborasi yang lebih intens antara KADIN, pemerintah daerah, dan DPRD dalam memperkuat ekosistem UMKM.
Menurutnya, kebijakan dukungan UMKM tidak cukup hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga harus datang dari asosiasi usaha yang memahami kondisi lapangan.
“Sinergi ini penting. UMKM butuh ekosistem yang mendukung, mulai dari regulasi, pelatihan, sampai pendampingan untuk masuk ke rantai pasok industri,” ujar dia.
Aweng berharap melalui Mukota VIII mampu melahirkan kepengurusan KADIN yang peka terhadap kebutuhan UMKM serta responsif terhadap dinamika dunia usaha di Batam.
“Kami ingin KADIN Batam ke depan benar-benar menjadi rumah besar bagi pengusaha, termasuk UMKM yang jumlahnya paling banyak dan menyerap tenaga kerja terbanyak,” kata Aweng.
Komentar