Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di Pulau Bintan (Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang) untuk meningkatkan penelusuran terhadap orang-orang kontak erat dengan pasien COVID-19 dan melakukan tes usap dengan metode pemeriksaan PCR.

Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri di Tanjungpinang, Kamis, mengharapkan seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit maupun puskesmas kembali melaksanakan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19, kemudian melakukan tes usap terhadap mereka.

Kegiatan itu perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 yang sejak tiga pekan lalu meningkat.

Baca juga:
KPU Kepri permudah pemilih di pulau penyangga gunakan hak suara

Koordinator BEM-SI Kepri nilai RUU daerah kepulauan mendesak untuk disahkan

"Peran nakes untuk mencegah penularan COVID-19 sangat strategis. Tes dan penelusuran terhadap pasien COVID-19 merupakan upaya mendasar, jangan sampai ada orang yang tertular COVID-19 tetapi berkeliaran karena tidak mengetahui bahwa dirinya tertular COVID-19," katanya.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan seluruh tenaga kesehatan di Pulau Bintan memiliki komitmen untuk kembali bekerja secara maksimal mencegah penularan COVID-19.

Lebih dari satu semester, tenaga kesehatan di Pulau Bintan tidak lagi melakukan tes dan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Hal itu disebabkan jumlah kasus aktif di Pulau Bintan relatif sedikit.

Bahkan, beberapa kali Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan nihil kasus aktif COVID-19.

"Sekarang kasus aktif COVID-19 meningkat drastis sehingga memang upaya pencegahan harus diutamakan," ucapnya.

Baca juga:
Gubernur Ansar apresiasi kinerja ekspor produk kelapa Rp19,9 miliar

Batam kembangkan ekonomi daerah berbasis potensi daerah

Mantan Kepala Dinkes Kepri itu, mengatakan pemeriksaan sampel dari hasil tes usap terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 akan diteliti di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam.

Hal itu disebabkan Omicron XBB dan mutasi virus itu hanya dapat terdeteksi dengan menggunakan peralatan medis di Laboraturium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam.

"Peralatan medis di laboratorium rumah sakit di Kepri belum mampu mendeteksi virus itu," katanya.

Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri mencapai 162 orang, tersebar di Batam 108 orang, Tanjungpinang 15 orang, Bintan 23 orang, Karimun 15 orang dan Natuna satu orang. Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas nihil kasus aktif COVID-19.

Baca juga:
BKKBN Kepri fasilitasi pengolahan bahan makanan keluarga risiko stunting

Dua korban kecelakaan kapal terbalik di Batam ditemukan dalam kondisi meninggal

Kepri waspadai kenaikan angka kasus harian COVID-19

Penetapan UMP Kepri 2023 tetap mengacu PP Nomor 36 Tahun 2021

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024