Jakarta (ANTARA) - Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyatakan bahwa baru ada enam provinsi yang prevalensi angka stuntingnya sudah berada di bawah 20 persen, satu di antaranya Kepulauan Riau.
Enam provinsi yang angka stuntingnya di bawah 20 persen adalah Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Bali.
“Walaupun angka pastinya masih dalam proses, karena hasil data PK juga belum selesai, tapi setelah pertemuan ini sampai akhir Desember semua angka-angka juga diharapkan bisa selesai. Sehingga benar-benar mempunyai base line capaian indikator di tahun 2022 untuk mengukur tahun berikutnya," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Dalam Rapat Konsolidasi: Capaian dan Kendala dalam Pelaksanaan Perpres No.72 Tahun 2021 dan RAN Pasti 2021-2024 Lintas Kementerian dan Lembaga di Jakarta pada Selasa (13/12), katanya, BKKBN terus memantau dan mengevaluasi berbagai kegiatan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Masalah prevalensi stunting secara nasional sendiri merupakan akumulasi dari enam provinsi dengan prevalensi stunting yang tergolong sangat tinggi atau di atas 30 persen.
Sayangnya, kata dia, sampai saat ini, prevalensi stunting di 22 provinsi masih tergolong tinggi karena berkisar di antara 20-30 persen.
Dengan target 14 persen pada tahun 2024 mendatang, kata dia, dibutuhkan penguatan kerja sama berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk memastikan akses lengkap intervensi gizi spesifik dan sensitif oleh keluarga berisiko stunting.
Satu di antaranya yakni diperlukan laporan rutin dari seluruh capaian indikator kunci kegiatan lintas kementerian/lembaga per semester maupun tahunan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BKKBN: Enam provinsi prevalensi stuntingnya di bawah 20 persen