Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) tidak menanggung secara keseluruhan pembangunan Jembatan Batam - Bintan, melainkan hanya dari Kabil sampai Pulau Tanjung Sauh.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri Luki Zaiman Prawira di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, AIIB telah melakukan kajian sebelum menyatakan siap membangun jembatan tersebut.
"Kajian dan wawancara terhadap berbagai pihak terkait sudah dilakukan pihak AIIB. Hasilnya, mereka serius ingin membangun jembatan itu dari Kabil menuju Pulau Tanjung Sauh," katanya.
Total investasi yang ditanamkan bank tersebut mencapai 300 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp4,5 triliun.
Luki mengemukakan bahwa perusahaan itu mulai membangun jembatan setelah memenuhi prosedur administrasi dilakukan. AIIB dan pemerintah telah penandatangan nota kesepakatan dalam membangun jembatan tersebut.
Namun Luki tidak menjelaskan kompensasi yang diberikan kepada AIIB dalam mengelola jembatan tersebut setelah beroperasi.
"Saya yakin segera dibangun. Perusahaan sungguh serius, dan tertarik," ucapnya.
Luki mengatakan pembangunan Jembatan Batam - Bintan merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Kepri dan pihak swasta. Pemerintah pusat juga menyiapkan anggaran untuk membangun jembatan itu.
"Pemprov Kepri sudah membebaskan lahan yang dibutuhkan," tuturnya.
Berdasarkan hasil kajian Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi - Kepri tahun 2019, estimasi anggaran pembangunan jembatan Batam - Bintan sekitar Rp 9 triliun.
Tapak jembatan dari Kabil dan Tanjung Sauh sepanjang 2.170 meter, Tanjung Sauh - Pulau Ngenang 293 meter dan Pulau Ngenang - Tanjung Taluk 3.814 meter. Total panjang jembatan tersebut yakni 6.29 km serta ditambah jalan sepanjang 8.67 km.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri Luki Zaiman Prawira di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, AIIB telah melakukan kajian sebelum menyatakan siap membangun jembatan tersebut.
"Kajian dan wawancara terhadap berbagai pihak terkait sudah dilakukan pihak AIIB. Hasilnya, mereka serius ingin membangun jembatan itu dari Kabil menuju Pulau Tanjung Sauh," katanya.
Total investasi yang ditanamkan bank tersebut mencapai 300 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp4,5 triliun.
Luki mengemukakan bahwa perusahaan itu mulai membangun jembatan setelah memenuhi prosedur administrasi dilakukan. AIIB dan pemerintah telah penandatangan nota kesepakatan dalam membangun jembatan tersebut.
Namun Luki tidak menjelaskan kompensasi yang diberikan kepada AIIB dalam mengelola jembatan tersebut setelah beroperasi.
"Saya yakin segera dibangun. Perusahaan sungguh serius, dan tertarik," ucapnya.
Luki mengatakan pembangunan Jembatan Batam - Bintan merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Kepri dan pihak swasta. Pemerintah pusat juga menyiapkan anggaran untuk membangun jembatan itu.
"Pemprov Kepri sudah membebaskan lahan yang dibutuhkan," tuturnya.
Berdasarkan hasil kajian Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi - Kepri tahun 2019, estimasi anggaran pembangunan jembatan Batam - Bintan sekitar Rp 9 triliun.
Tapak jembatan dari Kabil dan Tanjung Sauh sepanjang 2.170 meter, Tanjung Sauh - Pulau Ngenang 293 meter dan Pulau Ngenang - Tanjung Taluk 3.814 meter. Total panjang jembatan tersebut yakni 6.29 km serta ditambah jalan sepanjang 8.67 km.